Jayapura (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey meminta nelayan berperan aktif selama mengikuti sekolah lapang cuaca nelayan (SLCN) yang diselenggarakan Balai Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jayapura.
"Melalui kegiatan SLCN ini, diharapkan para nelayan dapat membaca laporan yang dikeluarkan BMKG terkait perubahan cuaca, " kata Frans Pekey dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I Pemkot Ever Meraudje saat pembukaan SLCN di kawasan pantai Holtekam Kota Jayapura, Kamis.
Diakui, Kota Jayapura memiliki lautan yang luas dan secara geografis diapit Samudera Pasifik dan Benua Australia yang membuat kondisi cuaca berubah-ubah sehingga para nelayan pandai membaca cuaca, angin serta gelombang.
Namun seiring dengan perkembangan waktu terjadi perubahan cuaca yang cukup besar dan di sinilah peran BMKG sebagai institusi pemerintah yang mengeluarkan informasi cuaca dan iklim maritim menggunakan teknologi yang dimiliki untuk memberikan informasi ke nelayan serta para pengguna jasa transportasi laut, kata Frans Pekey.
Krisnaa Akwan salah seorang nelayan yang ikut SLCN mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan tersebut dan berharap dapat menambah pengetahuannya terutama saat melaut.
"Saya tidak setiap hari ke laut namun sekali melaut dapat menghasilkan Rp500 ribu, " kata Krisnaa yang mengaku mencari ikan di perairan Holtekam, Distrik Muara Tami.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Dok Ii Jayapura Heri Purnomo mengakui, SLCN diikuti 100 nelayan yang ada di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Selama pelaksanaan kegiatan para nelayan mendapat penyuluhan baik dari BMKG, dinas perikanan dan instansi terkait lainnya.
Sebelum dilaksanakan di Jayapura, BMKG juga melaksanakan kegiatan serupa di Sorong Provinsi Papua Barat Daya, Biak Provinsi Papua, Merauke Papua Selatan dan Jayapura, jelas Heri.

