Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua mendorong pembangunan berkelanjutan berbasis data dari tingkat kampung hingga kabupaten, agar dapat mencapai tujuan utama pembangunan yakni mensejahterakan masyarakat di daerah ini.
Kepala Sub Bidang Pertanian, Penelitian dan Sosial Budaya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayapura Melkias Wokman di Jayapura, Kamis, mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja Yayasan Pelestarian Alam (YAPAL) Papua, yang telah mengkaji tentang pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Kampung Yenggu Lama, Distrik Nimboran.
"Kami mengapresiasi kerja keras YAPAL dalam mengumpulkan dan menghasilkan data untuk pembangunan berkelanjutan di kampung, hasil kajian ini dapat menjadi referensi pada musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kampung," katanya.
Menurut Badan Pengurus YAPAL Papua Vin Yarangga, kajian pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh pihaknya bertujuan untuk menghasilkan bahan dasar yang dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam perencanaan pembangunan kampung ke depannya.
"Melalui kajian pembangunan berkelanjutan yang difokuskan pada pelestarian alam maka kami berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak perubahan iklim serta mempromosikan ketahanan pangan lokal," katanya.
Papua Koordinator Samdana Institute Piter Alosius menjelaskan bahwa pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi langkah kongkrit YAPAL Papua dengan menghasilkan dokumen kajian SDGs yang kemudian diserahkan ke pemerintah untuk menjadi bahan referensi pembangunan berkelanjutan pada bidang perlindungan alam.
"Kami sangat senang dapat berkolaborasi bersama YAPAL Papua dalam program kajian SDGs yang dilakukan pada Kampung Yenggu Lama, semoga hasilnya memberi manfaat bagi masyarakat di kampung dan menjadi referensi bagi pemerintah daerah kita," katanya.
Kepala Distrik Nimboran Rahmat Marimbun menambahkan YAPAL Papua telah memulai langkah baru di wilayah tersebut melalui penelitian yang berfokus pada hubungan antara peningkatan ketahanan pangan dan dampak lingkungan, khusunya terkait perubahan iklim.
"Masyarakat perlu diberi edukasi mengenai hasil penelitian atau kajian ini, dan data terkait mengenai dampak lingkungan yang akan terjadi agar tidak menimbulkan kerugian terutama bagi masyarakat kampung," katanya.