Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara, Papua Pegunungan, mendorong penguatan Program 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) guna menopang kesehatan anak sekaligus mencegah stunting.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tolikara Imanuel Gurik di Wamena, Minggu, mengatakan Program Sarapan Sehat Anak Sekolah (Sarasehans) menjadi kelanjutan dalam keberhasilan 1.000 HPK.
“Kami memastikan anak-anak yang baru lahir dari ibu-ibu yang masuk dalam Program 1.000 HPK akan memperoleh Sarasehans,” katanya.
Menurutnya, program ini berkesinambungan karena pihaknya ingin memastikan anak sejak lahir sampai usia sekolah itu benar-benar sehat.
“Program ini tujuannya untuk memberikan kesehatan kepada anak, sekaligus memastikan mereka terhindar dari stunting atau pertumbuhan lambat,” ujarnya.
Sejak 2014 Program 1.000 HPK kemudian dilanjutkan dengan Program Sarasehans pada 2023, pihaknya melakukan pengawasan melalui Program Sarasehans.
“Harapan kami anak-anak Tolikara akan tumbuh menjadi anak sehat, pertumbuhan normal, dan memacu mereka dapat berprestasi di lingkungan pendidikan,” katanya.
Dia menambahkan setelah program Sarasehans diberlakukan membawa dampak yang signifikan terutama tingkat kehadiran siswa ke sekolah cukup tinggi.
“Jujur sebelum adanya program ini banyak ruangan kosong karena anak-anak banyak yang malas ke sekolah, tetapi dengan adanya program ini maka anak-anak rajin karena dapat makan gratis,” ujarnya.
Dia menyebut Program Sarasehans dialokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar per tahun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Dananya terbatas, akhirnya tidak semua sekolah di Tolikara terlayani dalam Program Sarasehans. Kami berharap melalui kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa berkolaborasi sehingga program ini dapat menjangkau semua sekolah,” katanya.