Wamena (ANTARA) - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemen PKP) RI mendorong relokasi rumah warga yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Jayawijaya Papua Pegunungan.
Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere saat dihubungi di Wamena Minggu membenarkan bahwa kemungkinan besar ada bantuan relokasi rumah dari Kemen PKP RI bagi warga yang terdampak banjir.
"Tahun 2026 akan diutamakan rumah-rumah warga yang terdampak banjir, dan dalam waktu dekat saya dipanggil ke Kemen PKP terkait warga yang terkena banjir," katanya.
Menurut dia, yang menjadi konsentrasi pemerintah daerah saat ini adalah memberikan perhatian kepada warga pascabanjir.
"Air Sungai Baliem juga sudah mulai turun, dan kami sedang berupaya bagaimana bisa memberikan dukungan kepada masyarakat pascabanjir, sehingga perekonomian mereka terus berjalan," ujarnya.
Dia menjelaskan, penanganan pascabanjir sementara pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, sehingga dapat ditangani bersama-sama seperti bahan makanan atau bama serta normalisasi Sungai Baliem.
"Kami tidak tinggal diam untuk terus berupaya menyejahterakan masyarakat di Jayawijaya terutama yang terdampak banjir supaya perekonomian terus berjalan," katanya.
Ronny menambahkan, status tanggap darurat di Kabupaten Jayawijaya telah berakhir pada 8 Mei 2025, sehingga aktivitas tanggap darurat sementara dihentikan.
"Aktivitas ini dapat kembali berjalan saat mendesak atau surat keputusan atau SK tanggap darurat Kembali diperpanjang oleh bupati. Selama belum ada perpanjangan maka aktivitas tersebut berhenti," ujarnya.