Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan menyebut dari 40 puskesmas di daerah itu di antaranya 18 puskesmas secara aktif menangani masalah penyakit HIV-AIDS.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Jayawijaya Theresia F Resubun di Wamena, Sabtu, pihaknya terus mendorong 18 puskesmas tersebut mengoptimalkan penanganan Human Immunodeficiency Virus Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV-AIDS).
“Puskesmas yang memiliki pelayanan perawatan, dukungan dan pengobatan di Kabupaten Jayawijaya hanya 18 puskesmas, sehingga masyarakat bisa memeriksakan diri dan melakukan pengobatan secara teratur,” katanya.
Menurut dia, angka HIV-AIDS sempat berada di 8.000 kasus beberapa tahun lalu namun setelah tujuh kabupaten di Papua Pegunungan melaporkan sendiri maka terjadi perubahan.
“Melonjaknya HIV-AIDS itu karena tujuh kabupaten lain di Papua Pegunungan datanya masih gabung dengan Jayawijaya. Tetapi setelah mereka melaporkan datanya sendiri maka data HIV-AIDS kami berkurang menjadi 6.000 kasus,” katanya.
Dia menjelaskan faktor penyebab utama penyebaran HIV-AIDS di Papua Pegunungan khususnya Jayawijaya disebabkan karena perilaku seksual yang salah atau suka berganti-ganti pasangan.
“Kalau kita berbicara secara nyata penyebab penularan HIV-AIDS banyak faktor, tetapi lebih banyak itu dari perilaku,” ujarnya.
Dia menambahkan saat ini upaya pencegahan terus dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Jayawijaya melalui sosialisasi dan pencegahan sejak dini di puskesmas di Kabupaten Jayawijaya.
“Kami sedang melatih tenaga medis atau nakes baik itu dokter, perawat dan bidan di 18 puskesmas di Kabupaten Jayawijaya untuk dapat memberikan pemahaman dan pencegahan sejak dini bagi pasien di wilayah kerjanya,” katanya.
Dia menuturkan pencegahan termudah ketika perilaku seksual masyarakat yang kurang baik dengan menggunakan pengaman atau kondom saat berhubungan.
“Kami menyarankan supaya setiap individu masyarakat harus berperilaku positif dan setia terhadap satu pasangan yang sah. Bagi berperilaku seksual yang menyimpang supaya segera melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau rumah sakit sehingga sedini mungkin dapat dicegah penyebaran HIV-AIDS,” ujarnya.