Jayapura (ANTARA) - PT Irian Bhakti Papua memberikan sumbangan Pendapat Asli Daerah (PAD) atau deviden 2024 sebesar Rp240 juta ke kas Pemerintah Provinsi Papua, angka itu mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun sebelum yakni Rp200 juta.
Direktur Utama PT Irian Bhakti Papua, Yarius Balingga di Jayapura, Kamis mengatakan, pada 2025 pihaknya berharap akan semakin besar lagi pemberiannya.
"Kami terus berupaya memberikan PAD bagi Pemprov Papua dengan melakukan inovasi dan berekspansi," katanya.
Menurut Yarius, bisnis utama perusahaan masih berada di sektor distribusi beras untuk aparatur sipil negara (ASN) di seluruh wilayah Papua.
"Namun perusahaan juga mulai merambah sektor lain seperti layanan kesehatan dan penjualan obat-obatan yang turut menyumbang pendapatan," ujarnya.
Dia menjelaskan, memang masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi perusahaan, salah satunya sengketa aset di Kota Jayapura dan Sorong yang belum terselesaikan sehingga pihaknya mendorong pemegang saham utama, yakni Pemprov Papua, untuk membentuk tim penyelesaian aset.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Papua, Setyo Wahyudi mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas kinerja manajemen PT Irian Bhakti Papua sepanjang 2024 yang telah lebih baik dibandingkan sebelumnya.
“Meski belum melonjak signifikan, kinerja tahun ini cukup positif. Oleh sebab itu Kami harap di tahun 2025 ada peningkatan yang lebih besar,” katanya.
Menurut Setyo, pihaknya terus mendorong PT Irian Bhakti agar memperluas sektor usahanya di luar distribusi beras, guna memberikan kontribusi lebih besar terhadap PAD.
“Prinsipnya, setiap BUMD harus memberi nilai tambah bagi daerah. Kami juga akan turun langsung ke lapangan untuk mengecek aset dan aktivitas usaha dari seluruh BUMD di Papua,” ujarnya.
Sebelumnya ,Direktur Utama PT Irian Bhakti Papua, Yarius Balingga bersama komisaris Pemprov Papua menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang bertempat di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Rabu (16/7).