Sentani (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua menyebutkan kekayaan budaya Papua memiliki nilai ekonomis tinggi jika dikelola secara profesional dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Elisa Yarusabra di Sentani, Kamis, mengatakan penguatan sektor tersebut kini menjadi bagian terpenting dari strategi pembangunan daerah berbasis kearifan lokal.
"Kabupaten Jayapura memiliki kekayaan budaya yang tidak ternilai, mulai dari seni ukir, lukisan kulit kayu, tarian, musik tradisional, hingga tradisi upacara adat," katanya.
Menurut Elisa, semua unsur itu bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat
"Budaya Papua terkhusus kami di Kabupaten Jayapura tidak hanya identitas, tetapi juga bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat lokal," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya tengah mendorong transformasi budaya menjadi sektor produktif dengan melibatkan pelaku seni, komunitas budaya, dan masyarakat adat dalam pengembangan produk kreatif.
"Selama ini banyak karya budaya masyarakat hanya berhenti di tingkat lokal, kami ingin membantu agar mereka bisa naik kelas, salah satunya lewat festival, pameran dan kerja sama promosi dengan pelaku usaha," katanya lagi.
Dia menambahkan, pihaknya juga berencana memperkuat kemitraan dengan sekolah dan lembaga pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai budaya sejak dini.
"Upaya ini penting, untuk menjaga kesinambungan pewarisan budaya sekaligus menyiapkan generasi muda agar memiliki kreatifitas tinggi dan rasa bangga terhadap identitas yang dimiliki," ujarnya lagi.

