Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berkomitmen mendukung gerakan konservasi alam yang dilakukan oleh anak muda yang inovatif dan berkelanjutan.
Asisten II Setda Provinsi Papua Setiyo Wahyudi di sela kegiatan "Berbagi Api Inspirasi Ko-Kreasi Lestari" di Jayapura, Rabu, mengatakan Papua merupakan sebuah wilayah dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia dan yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem global.
Menurut Wahyudi, kegiatan ini menegaskan implementasi dari misi Pemprov Papua yaitu Papua produktif, mendorong produktivitas masyarakat melalui inovasi, kewirausahaan dan mengembangkan Sumber Daya Alam (SA) secara berkelanjutan.
"Aksi konservasi yang dilakukan anak muda adalah bentuk nyata dari upaya kolektif, inovatif, dan berkelanjutan dalam mengelola sumber daya alam Papua," katanya.
Dia menjelaskan program "Ko-Kreasi Lestari" merupakan aksi konservasi berbasis orang muda di Tanah Papua yang selama periode Agustus hingga Oktober 2025 ini telah menyentuh enam titik intervensi di Jayapura.
"Kami mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini sebagai momentum puncak mempresentasikan hasil kegiatan dan aksi komunitas muda," ujarnya.
Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi simbol gerakan yang membawa pesan advokasi multipihak guna mendorong sinkronisasi program antara pemerintah dan komunitas.
Koordinator Forum Indonesia Mudah (FIM) Regional Jayapura Farah mengatakan kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian proyek Ko-Kreasi Lestari yang didukung oleh UNICEF Papua dan Papua Barat, Yayasan Sehati Sebangsa Indonesia, dan Gapai Harapan Papua sebagai upaya menjaga lingkungan dan mendorong kesadaran iklim.
Dia mengatakan, dalam kegiatan tersebut pihaknya mengundang lima komunitas meliputi organisasi literasi, lingkungan, adat, agama, dan disabilitas.
"Keterlibatan lapisan beragam ini diharapkan menjadi gerakan inklusif dan berdampak luas untuk memajukan agenda lingkungan dan pembangunan di Papua secara berkelanjutan," katanya.
Dia menambahkan, selama melakukan intervensi di enam titik dalam aksi konservasi pihaknya mengumpulkan lebih dari 760 kilogram sampah dan menanam 630 bibit pohon di Kota/Kabupaten Jayapura.
Dalam kegiatan ini pihaknya mendeklarasikan Gerakan Anak Muda Peduli Iklim Papua (API) yang merupakan payung untuk menghimpun komunitas dan organisasi yang bergerak di bidang seperti literasi, lingkungan, agama, dan adat serta disabilitas.
"Kemudian juga dilaksanakan peluncuran buku yang berjudul 'Kitong Punya Aksi' yang menceritakan aksi anak muda yang peduli iklim Papua," ujarnya.

