Jayapura (Antara Papua) - Presiden Joko Widodo meresmikan empat proyek kelistrikan di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, yang dipusatkan di Holtekam, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Selasa petang.
Presiden juga meletakkan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Jayapura berkapasitas 50 megawatt (mw).
"Listrik bukan hanya penerangan, tapi juga memberikan kepada masyarakat kita untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Anak-anak bisa belajar dan ke depan anak kita bisa bersaing dengan negara lain. Sebab itu saya terus mendorong percepatan pembangunan pembangkit listrik di seluruh tanah air," ujarnya.
Proyek kelistrikan yang diresmikan Presiden yakni listrik desa di empat provinsi, peresmian PLMH dan PLTS, peresmian PLTU Tidore, Maluku Utara berkapasitas 2 x 7 MW.
Presiden mengakui ketersediaan listrik menjadi salah satu masalah utama yang dirasakan seluruh daerah di Indonesia.
"Setiap saya berkunjung ke provinsi mana pun selalu yang menjadi keluhan adalah kekurangan listrik. Karena itu saya sudah memerintahkan untuk segera menyelesaikan kekurangan listrik di daerah yang sudah mendesak, terutama di Indonesia Timur dan utamanya di Papua," kata Presiden Jokowi.
Sedangkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengakui dari sisi geografi pihaknya menemui kendala untuk membangun pembangkit dan jaringan kelistrikan di Papua.
Namun, ia pihaknya bersama PLN terus berupaya mencari solusi untuk menyelesaikan hambatan yang ada.
"Sebanyak 1.800 desa di Papua dan Papua Barat yang belum berlistrik akan dipasang room solar cell, ini cukup untuk menghidupkan empat buah lampu," ujarnya.
Sebagai informasi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Papua pada 9-10 Mei 2017.
Pada kegiatan di hari pertama, Presiden meresmikan PLBN Skouw, meletakan batu pertama PLTMG Skouw, membagikan KIP dan KIS.
Kemudian pada hari kedua presiden diagendakan untuk meresmikan Pasar Mama Jayapura, lalu meninjau pembangunan Jalan Wamena-Habema, di Kabupaten Jayawijaya. (*)