"Pelacakan aparatur intelijen tidak pernah tuntas. Tertembaknya delapan aparat TNI AD dan empat warga sipil juga bukti intelijen bekerja tidak optimal," kata dia, saat ditemui di Gedung Nusantara II MPR/DPR, di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pelaksanaan fungsi intel selama ini masih belum terpadu, padahal anggaran intelijen yang dikeluarkan sudah sangat besar.
"Di Papua banyak satuan intelijen yang tidak terorganisasi dengan baik. Sekarang muncul gerombolan tanpa bentuk adalah bukti dari kelengahan aparat kita," ujarnya.
(Y012)