Jayapura (Antara Papua) - Para seniman yang hadir dalam Pentas Besar Seni Rupa 2014 di Kota Jayapura, Papua akan `workshop` melukis bersama di atas kanvas kulit kayu dari pohon Khombouw di Pulau Asei, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Kamis (11/9) pagi.
"Melalui kegiatan ini kita akan diajak untuk saling belajar dan bertukar pikiran tentang seni budaya lokal bangsa Indonesia sebagai sumber kreatif untuk berkarya di masa kini, sekaligus sebagai media pembangunan karakter bangsa," kata Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Endang Caturwati dalam rilis yang diterima Antara, Rabu.
Ia mengatakan Pameran Besar Seni Rupa 2014 merupakan bagian dari acara Temu Karya Taman Budaya tingkat Nasional.
Yang mana pelaksanaan Pameran Besar Seni Rupa tahun ini adalah yang kedua kalinya, sebagai bentuk kesinambungan dari Pameran Besar Seni Rupa yang dilaksanakan di Jambi pada tahun lalu.
"Kami menyambut gembiran dan berikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini yang mengambil tema `Swaranusa`," katanya.
Pameran ini juga menampilkan karya-karya 54 perupa dari 28 provunsi di Indonesia yang dipilih dengan bantuan dan kerjasama Taman Budaya yang ada di berbagai daerah.
"Pameran Besar Seni Rupa merupakan wadag apresiasi masyarakat terhadap kemajemukan seni rupa Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Rote," katanya.
Dengan acara itu, Endang mengajak agar semua pihak bisa memperluas cakrawala tentang dinamika seni rupa di Indonesia dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap beragam ekspresi seni rupa.
"Saya berharap dengan kegiatan atau acara ini, kita bisa semakin mencintai dan memberikan penghargaan yang tinggi terhadap keragaman seni rupa Tanah Air sebagai cerminan kepribadian identik bangsa yang berperadaban tinggi," katanya.
Sementara itu, Kurator Pameran Besar Seni Rupa 2014, Adrianto Rikrik mengatakan selain menambah pengetahuan para perupa yang akan melukis bersama diatas kulit kayu.
"Para seniman bisa bertukar ilmu dan pengalaman di tempat itu nantinya. Juga akan menambah teknik pengerjaan serta pendekatan estetika yang berbeda bagi para seniman," katanya. (*)