Jayapura (Antara Papua) - Akibat cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini menyebabkan hasil tangkapan ikan sejumlah nelayan di beberapa pasar tradisional di Jayapura menurun.
"Jumlah tangkapan ikan mulai menurun karena gelombang tinggi dan juga angin kencang," kata Syarifudin pedagang ikan di Pasar Hamadi, Jayapura, Papua, Sabtu.
Ia mengaku baru saja melaut dan menangkap ikan, angin masih kencang sehingga dirinya tak bisa menangkap ikan dengan baik karena gelombang laut yang masih cukup tinggi.
"Tadi waktu saya melaut dan berusaha tangkap ikan, perahu tidak bisa tenang karena anginnya kencang sekali sampai tangkapan saya hanya sedikit," ujarnya.
Syarifudin menjelaskan, sewaktu cuaca baik dalam sehari tangkapan ikan lumanyan banyak, jumlahnya bisa mencapai 100 ekor lebih tapi beberapa pekan ini terkendala cuaca buruk menyebabkan tangkapan ikan mulai berkurang yakni sekitar 50 ekor lebih.
Gelombang laut cukup tinggi menyebabkan sebagian nelayan mulai enggan melaut, mereka memilih berhenti melaut untuk sementara waktu.
Tak hanya jumlah tangkapan ikan, cuaca buruk juga mempengaruhi harga ikan, harganya bervariasi dibeberapa Pasar tradisional di Jayapura.
Harga ikan ekor kuning naik menjadi Rp150.000 per ekor, harga sebelumnya Rp80.000 per ekor, ikan sako naik menjadi Rp35.000 per tumpuk dibading sebelumnya Rp20.000 dan julung naik menjadi Rp35.000 per tumpuk dibanding sebelumnya Rp20 ribu
Berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional seperti pasar Hamadi, Pasar Youtefa, dan Pasar dok sembilan Jayapura, harga ikan bervariasi.
Rata-rata harga ikan masih normal yakni masih berkisar Rp50.000 hingga Rp 100.000 per ekor meskipun cuaca masih buruk. (*)