Jayapura (Antara) - Empat jenazah korban Trigana Air telah diidentifikasi tim DVI Polda Papua di Rumah Sakit Bhayangkara, di Kota Jayapura.
Kapus Dokkes Mabes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi dalam keterangan persnya di RS Bhayangkara Polda Papua di Kotaraja, Kamis, mengatakan keempat jenazah yang awalnya dimasukkan kedalam kantong 001 hingga 004, sudah berhasil diidentifikasi melalui dua alat bukti.
Identitas para korban masing masing Drs Terianus Salawala, yang menjabat Sekretaris Bappeda Pegunungan Bintang, Matius Nikolas Aragai, pegawai kantor pos Jayapura, Labodi alias Boni Woriori mahasiswa asal Serui dan Wemdepen Bamulki guru kampung Aldom, Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Kini, di RS Bhayangkara sudah tiba 29 kantong jenazah." kata Brigjen Pol Tampi yang didampingi Kapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw.
Pesawat Trigana Air IL-257 rute Jayapura-Oksibil mengalami hilang kontak Minggu sore (16/8). Pesawat Trigana Air dengan nomor registrasi PK-YRN dan nomor penerbangan IL-257 "take off" dari Bandara Sentani Jayapura pukul 14.22 LT (local time/ waktu setempat) dan diperkirakan tiba di Oksibil pada pukul 15.04 LT.
Pesawat Trigana Air PK-YRN kontak terakhir dengan Menara Oksibil pada pukul 14.55 LT atau WIT.
Pada pukul 15.00 LT Menara Bandara Oksibil kontak dengan pesawat namun tidak ada jawaban.
Pesawat Trigana Air IL-257 yang mengalami hilang kontak membawa 49 orang penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, tiga orang anak-anak, dan dua orang bayi.
Selain itu terdapat lima orang kru dalam pesawat Trigana Air IL-257 yaitu Pilot Capt Hasanudin, Flight Officer Ariadin F, Flight Attendant Ika N dan Dita A, Engineer Mario. (*)