Timika (Antara Papua) - Komando Resor Militer 174 Anim Ti Waninggap/ATW Merauke menyatakan optimistis dapat merealisasikan pencetakan sawah baru seluas 1.930 hektare hingga akhir Desember 2015.
Komandan Korem 174 ATW Brigjen TNI Supartodi kepada Antara di Timika, Selasa, menjelaskan bahwa sesuai dengan nota kesepahaman tahap pertama antara Kementerian Pertanian dan TNI AD, beberapa waktu lalu, terdapat 10.000 hektare sawah baru yang akan dibuka di Merauke.
Pencetakan sawah baru itu akan melibatkan prajurit Korem 174 ATW dan dibantu dengan prajurit Denzipur.
"Kami diberikan target sampai akhir Desember bisa mencetak sawah baru seluas 1.930 hektare. Hingga sekarang yang sudah ditanami seluas 970 hektare. Itu akan berkembang terus sampai akhir Desember. Adapun sisanya akan dilanjutkan pada tahun 2016," jelas Danrem.
Danrem mendukung penuh kebijakan pemerintah yang menjadikan Merauke sebagai lumbung beras Papua dan Indonesia ke depan.
Hingga kini, kata dia, areal persawahan yang sudah digarap oleh para petani di Merauke seluas 43.000 hektare.
Pemerintah menargetkan akan mengembangkan pertanian sawah di kawasan ujung timur Indonesia itu hingga seluas 1,2 juta hektare.
"Kalau lahan persawahan di Merauke itu sebetulnya sangat luas. Namun, sebagian besar lahan itu merupakan lahan hak ulayat masyarakat yang ditumbuhi semak belukar. Dahulu ada pohon-pohon yang tumbuh di situ, tetapi sudah ditebangi jauh sebelum lokasi itu mulai dibuka untuk persawahan," ujar Brigjen Supartodi.
Menyangkut irigasi, menurut Danrem, hal itu tidak menjadi masalah serius. Selain mengandalkan air hujan, para petani Merauke memanfaatkan kondisi pasang surut untuk mengalirkan air ke petak-petak sawah.
"Sistemnya buka tutup. Kalau lagi pasang, pintu air akan dibuka untuk masuk ke selokan ke sawah-sawah. Lagi surut maka pintu air ditutup," jelasnya. (*)