Jayapura (Antara Papua) - Tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), wakil dari Kementrian Dalam Negeri dan USAID Jakarta mengunjungi sejumlah tempat di Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu.
Pantauan di lapangan, Tim Bappenas diwakili oleh Direktur Politik dan Komunikasi Wariki Sutikno, Kasubdit Otsus Papua dan Papua Barat Ditjen Otda Kemendagri Thomas Umbu Pati, serta Direktur Kantor Democracy, Human Rights dan Governance USAID David Hoffman, dan sejumlah tim pendamping dari LSM Kinerja.
Perwakilan ketiga lembaga itu, mengunjungi SD YPK I Amai di Tablasupa, Puskesmas Depapre dan SD Negeri Inpres Depapre yang dipadukan diskusi bersama dengan para pemangku kepentingan diantaranya dengan para guru dan komite sekolah, kepala kampung, tokoh masyarakat serta perawat dan kepala puskesmas setempat.
Dalam diskusi di halaman depan SD YPK I Amai mencuat sejumlah hal, seperti penambahan dan peningkatan tenaga guru, infrastruktur pendukung, manajemen pengelolaan keuangan dan belajar mengajar.
Sementara diskusi di Puskesmas Depapre, perwakilan ketiga lembaga itu mendapat penjelasan dari Pjs Kepala Puskesmas Dokter Andrew Wicaksono terkait tata kelola pelayanan pengaduan yang didampingi oleh LSM Kinerja, pelayanan kesehatan kepada masyarakat di delapan kampung, penanganan penyakit yang paling sering ditemui seperti malaria, ispa dan TB.
Termasuk, permintaan untuk perluasan Puskesmas Depapre yang terkendala pada permasalahan lahan.
Di sela-sela kegiatan, Direktur Politik dan Komunikasi Bappenas Wariki Sutikno mengatakan sudah lima kali diundang oleh USAID namun baru kali ini bisa hadir untuk melihat sejauh mana program kerja sama pembangunan yang dilakukan oleh lembaga independen asal Amerika Serikat itu.
"Saya senang sekali melihat perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh USAID dan Kinerja di sini, seperti di bidang pendidikan dan kesehatan meski kecil tapi ini yang baik. Dengan ini saya juga tahu apa saja permasalahan yang ada di lapangan sehingga mana yang perlu diprioritaskan untuk dibangun atau diupayakan terlebih dahulu," katanya.
Adanya wacana bahwa pemerintah pusat terkesan setengah hati dalam membangun Papua karena lebih banyak diperhadapkan dengan isu politik, namun Wariki membantah hal itu.
"Saya kira tidak demikian, pemerintah pusat sangat intensif memperhatikan pembangunan di sini. Contohnya, kegiatan di sini merupakan salah satu inovasi kerja sama dengan USAID, itu bentuk kecilnya. Artinya pemerintah memperhatikan," kata Wariki.
Sementara itu, Kasubdit Otsus Papua dan Papua Barat Ditjen Otda Kemendagri Thomas Umbu Pati mengatakan lembaganya mendukung kegiatan USAID Kinerja, apalagi yang dibantu adalah bidang pendidikan dan kesehatan.
"Kami melihat kedua bidang ini sangat serius untuk dibangun. Kami melihat teman-teman USAID dan Kinerja bekerja sama dengan pemerintah daerah serta masyarakat mengelola pelayanan secara akuntabilitas dan baik," kata Thomas.
Sedangkan, Direktur Kantor Democracy, Human Rights dan Governance USAID David Hoffman mengatakan bahwa pihaknya membantu pemerintah Indonesia dalam pembangunan dibidang pendidikan dan kesehatan.
"Saya ke sini untuk melihat sejauh mana pencapaian yang dilakukan dibidang pendidikan dan kesehatan di Papua yang ada di beberapa daerah, salah satunya di Kabupaten Jayapura," katanya. (*)