Jayapura (Antara Papua)- Gereja Hari Ketujuh Advent Abepura menggelar pemeriksaan kesehatan sekaligus pengobatan gratis di Kampung Yoka, Distrik Heram, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Minggu.
Pemeriksaan dan pengobatan gratis itu berlangsung di kantor Balai Kampung Yoka.
Pendeta Jemaat Masehi Hari Ketujuh Advent Abepura, Oskar Samodro mengemukakan pihaknya merasa terpanggil untuk berbagi berkat melalui pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis kepada masyarakat.
"Kita punya aset yang mana itu adalah anggota kita, itu yang pertama, dan yang kedua kita punya kemauan serta kerinduan untuk bisa membagi sesuatu kepada sudara-sudara kita di kampung-kampung yang sangat membutuhkan kesehatan seperti ini," ujarnya.
Mengapa demikian, kata dia, bisa saja di sini ada puskesmas, dan di sini ada rumah sakit mungkin saja biaya pengobatannya gratis.
Akan tetapi, lanjut dia, ongkos sampai ke puskesmas atau sampai di rumah sakit yang tidak ada.
"Oleh karena itu kita datang ke setiap kampung untuk melakukan pengobatan gratis sehingga masyarakat mudah mendapatkan pengobatan tanpa harus mereka mengeluarkan biaya ke rumah sakit dan puskesmas, kita datang ke mereka," ujarnya.
Menurut dia, tujuan dari pelayanan kesehatan gratis yang dilakukan kepada masyarakat di kampung-kampung itu juga untuk membantu Dinas Kesehatan baik Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas Kesehatan Kota Jayapura.
"Kami melakukan pelayanan kesehatan gratis ini sudah mulai sejak 2015, di Organda, Abepura sudah dua kali, kemudian di daerah padang bulan dua, di kampung Nafri, Kampung Yoka, di belakang koramil, di Koya dan paling jauh itu di Kabupaten Sarmi," ujarnya.
Menurut dia, bukan hanya pelayanan kesehatan saja, pihaknya juga melakukan pelayanan kasih yakni dengan mendatangi penghuni panti asuhan lalu memberikan sembako, pemeriksaan golongan darah untuk anak-anak di panti asuhan.
Pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan lebih pada pemeriksaan penyakit dan darah.
"Jadi ada pemeriksaan gula darah, pemeriksaan hipertensi, asam urat, dan pemeriksaan kolestrol itu yang kita lakukan saat ini," ujarnya.
Dia menyebut tenaga kesehatan yang dilibatkan dalam pelayanan kesehatan gratis itu adalah anggota jemaat yang kesehariannya bekerja sebagai tenaga medis baik sebagai bidan, perawat, dan dokter di puskesmas maupun di rumah sakit.
"Ada tiga dokter yang kita libatkan dalam pemeriksaan ini yakni satu dokter kulit dan dua dokter umum," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk obat dan alat kesehatan 80 persen dibeli oleh pihak gereja, sebagian obat lagi disumbang dari masing-masing anggota jemaat yang betugas di puskesmas. (*)