Jayapura (Antara Papua)- Dinas Kesehetan (Dinkes) Kota Jayapura, Provinsi Papua mengajak warga yang berdomisili di kota itu untuk mencegah penyebaran nyamuk penyebar malaria dan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih.
"Intinya penyakit malaria ini kan penyakit yang berbasis lingkungan berarti kalau lingkungannya bersih berarti tidak ada malaria," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Arif Dwi Darmanto di Jayapura, Jumat.
Sedangkan penyebar penyakit malaria adalah nyamuk anopheles sp berbeda dengan nyamuk penyebar DBD yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti. Cara hidup kedua nyamuk inipun berbeda.
Dia menjelaskan nyamuk Anopheles sp adalah nyamuk yang mempunyai peranan dalam menularkan penyakit malaria. Ciri khas dari nyamuk Anopheles sp yaitu pada saat hinggap dalam posisi menukik atau membentuk sudut.
Nyamuk Anopheles sp akan meletakkan telurnya dalam genangan air bersih dan tidak terkena polusi, Setiap spesies Anopheles sp mempunyai kebiasaan yang berbeda .
Larva Anopheles sp dapat kita temukan di air tawar, rawa-rawa berair payau, rawa mangrove (bakau), sawah, selokan yang tertutup rumput, di tepian sungai, dan juga pula genangan air akibat hujan.
Sedangkan cara hidup nyamuk aedes aegypti, kalau di rumah atau teras rumah terdapat tempat-tempat yang banyak airnya atau bisa dijadikan tempat penampungan air, itu dia habitat telur nyamuk demam berdarah untuk berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Contohnya, pohon dengan lubang pada batangnya, toilet, ban kendaraan yang sudah tidak terpakai, pot tanaman, tempat minum hewan peliharaan, mainan, vas, kolam renang, tempat sampah, dan lain sebagainya.
Nyamuk demam berdarah ini kemungkinan juga lebih suka berdiam dan berkembang biak dengan cepat di daerah yang panas dan lembap, seperti Indonesia.
"Intinya kalau kita bersihkan tempat perindukan nyamuk itu otomatis kasus malaria juga turun dengan demikian harus membersihkan genangan air disekitar lingkungan tempat tinggal. Lingkungan itu harus dibersihkan," ujarnya.
Arif menambahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar rajin membersihkan tempat penampungan air walaupun itu jenis nyamuk yang perindukan nyamuk penyebar DBD yakni nyamuk aedes aegypti.
"Selain menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terhindar dari perindukan nyamuk penyebar DBD dan malaria, kami juga minta agar warga menggunakan kelambu antimalaria yang dibagikan," ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan, jumlah total kelambu antimalaria yang dikirim langsung dari Kementerian Kesehatan di 2017 ini, khusus untuk Kota Jayapura sebanyak 160.000 kelambu. (*)
Berita Terkait
Dinkes Biak-LASKESI lakukan akreditasi sembilan Puskesmas
Sabtu, 4 Mei 2024 13:26
Dinkes: Faskes swasta Mimika wajib sediakan obat bagi pasien
Senin, 29 April 2024 21:59
TNI AU berikan layanan kesehatan gratis warga Kampung Anggraidi Biak
Senin, 29 April 2024 12:36
Pemkab Jayapura berupaya turunkan angka malaria pada 2024
Sabtu, 27 April 2024 12:02
Yonif 122/TS adakan kegiatan posyandu warga Kampung Kibay Keerom
Kamis, 18 April 2024 18:14
Layanan kesehatan di Biak beroperasi normal selama libur Lebaran
Sabtu, 13 April 2024 16:45
Dinkes Papua imbau warga jaga kesehatan momen Lebaran
Kamis, 11 April 2024 20:18
DP3AKB Biak gencarkan edukasi kesehatan reproduksi remaja di kampung
Kamis, 11 April 2024 17:04