Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua tetap mendistribusikan BBM ke beberapa wilayah pegunungan tengah Papua, meski pihak keamanan mengeluarkan "travel warning" terkait kondisi keamanan di Mimika yang sedang bergejolak.
Manager Fuel Ritel Marketing Pertamina MOR VIII, Zibali Hisbul Masih, di Jayapura, Selasa, menjelaskan beberapa rute pengiriman seperti ke Sugapa (Intan Jaya) dan Ilaga (Puncak), yang harus dilakukan dengan menggunakan pesawat berbadan kecil, adalah daerah-daerah yang masuk dalam daftar travel warning tersebut.
"Ada imbauan dari pihak kepolisian agar pesawat-pesawat yang menuju ke Puncak, Intan Jaya dan wilayah Cartenz untuk tidak beroperasi dulu karena isu keamanan," ujarnya.
Namun ia memastikan pengiriman tetap dilakukan dengan mengeddepankan aspek keselamatan karena pengiriman BBM di wilayah-wilayah tersebut harus dilakukan mengingat kondisi dilapangan yang belum memungkinkan pihak lembaga penyalur membangun tangki penyimpanan dalam kapasitas besar.
"Tapi setelah kami kordinasikan dengan tim yang ada di Ilaga, Sugapa, katanya aman. Jadi karena kebutuhan masyarakat, kita tetap komit untuk menyalurkan BBM. Jadi selama masih bisa, meski sudah ada `travel warning` tetap kita salurkan," kata dia.
"Masalah di wilayah-wilayah tersebut, kapasitas drum di SPBU kecil, cuma tahan 2-3 hari. Begitu kita tidak kirim, bisa kehabisan stok. Makanya setiap hari kita kirim," sambungnya.
Ia menyebut pengiriman ke wilayah pegunungan Papua, hanya bisa dilakukan menggunakan moda transportasi udara dan kuantitasnya sangat ditentukan oleh kondisi cuaca yang sering berubah dalam hitungan jam.
"Kalau cuaca bagus, `air tractor` kita bisa melakukan pengiriman sebanyak tiga kali dalam sehari. Kapasitas maksimalnya 3.000 liter/penerbangan," kata Zibali. (*)