Jakarta (ANTARA) - Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kebijakan membentuk holding BUMN akan membuat badan usaha milik negara bisa berkembang dan berani "keluar kandang", bahkan akan ada "super holding".
Jokowi dalam debat kelima Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 yang digelar di Jakarta, Sabtu malam, mengatakan pemerintah akan terus membentuk induk-induk perusahaan BUMN di berbagai bidang, mulai dari migas, tambang, konstruksi, hingga perdagangan dan sektor lainnya.
"Holding-holding itu di atasnya akan ada super holding. Oleh sebab itu, BUMN kita ke depan harus berani 'keluar kandang', menjadi pionir membuka pasar, jejaring, sehingga swasta bisa mengikuti mereka," katanya.
Menurut Jokowi, dengan membentuk induk perusahaan, BUMN akan lebih mudah mencari modal sehingga bisa menggarap proyek-proyek besar, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Ia menyebut saat ini sejumlah BUMN konstruksi telah mulai menggarap proyek pembangunan di Timur Tengah. Salah satu BUMN yakni PT INKA, bahkan telah mengekspor kereta api ke Bangladesh dengan jumlah yang tidak sedikit.
"Kalau semua dilakukan, ekonomi kita menjadi besar dengan semua yang kita lakukan itu, di mana swasta ikut di belakangnya, ini namanya Indonesia Corporation. Semua ketarik, ekonomi kita menjadi besar," kata Jokowi.
Berita Terkait
Jokowi Mania mendukung Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024
Jumat, 29 Oktober 2021 16:01
Indopol Survey: Ganjar Pranowo unggul elektabilitas di Yogyakarta
Sabtu, 3 Juli 2021 18:50
Jokowi: Pertemuan Megawati dengan Prabowo sebagai sahabat
Jumat, 26 Juli 2019 19:17
Jokowi: Sangat bahagia jika Pak Prabowo datang ke pelantikan presiden
Minggu, 30 Juni 2019 20:11
Jokowi ajak Prabowo-Sandi bersama-sama bangun negeri
Minggu, 30 Juni 2019 17:22
Situng KPU: Capres Jokowi-Ma'ruf unggul di Biak Numfor
Jumat, 3 Mei 2019 9:42
Jokowi dan Prabowo
Jumat, 21 September 2018 21:57
Jokowi: selesaikan masalah Papua dengan kerja nyata
Sabtu, 5 April 2014 20:05