Timika (ANTARA) - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) kini lebih memfokuskan pembiayaan (bantuan beasiswa) kepada mahasiswa asli Papua yang menekuni jurusan keguruan, kesehatan, pertambangan dan bidang-bidang langka lainnya lantaran tenaga mereka masih sangat dibutuhkan.
Kepala Biro Pendidikan LPMAK Fransiskus Wanmang di Timika, Selasa, mengatakan sesuai rencana strategis Biro Pendidikan LPMAK pada lima hingga 10 tahun ke depan maka lembaga tersebut tidak lagi mengirim peserta program beasiswa untuk menekuni bidang ilmu sosial.
"Mengapa LPMAK tidak lagi mengirim peserta beasiswa untuk menekuni bidang ilmu sosial mengingat lulusan Perguruan Tinggi dengan latar belakang ilmu sosial di Timika sudah sangat membludak. Kami tidak ingin mereka nantinya menjadi pengangguran. Kalau bidang pendidikan, kesehatan dan lain-lain itu tenaganya masih sangat dibutuhkan di Papua, terutama di Kabupaten Mimika," kata Fransiskus.
Menurut dia, pengiriman peserta program beasiswa LPMAK yang melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi lebih dikhususkan bagi putra-putri Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya di Kabupaten Mimika yaitu Moni, Mee, Damal, Dani dan Nduga.
Sementara peserta beasiswa tingkat SMP dan SMA hanya dikhususkan bagi putra-putri dua suku asli Mimika yaitu Suku Amungme dan Suku Kamoro.
Tahun ini LPMAK akan merekrut sebanyak 200 peserta program beasiswa mulai dari jenjang SMP hingga Perguruan Tinggi.
Proses pendaftaran para peserta calon penerima beasiswa LPMAK kini masih berlangsung di Timika, tepatnya di kompleks MPCC Jalan C Heatubun Kwamki Baru, sejak Senin (20/5) hingga Rabu (29/5).
Calon peserta penerima beasiswa LPMAK diwajibkan mengikuti seleksi berkas, tes akademik dan wawancara yang akan dilakukan oleh mitra serta tes kesehatan.
Fransiskus mengatakan 200 peserta penerima beasiswa LPMAK nantinya terbagi untuk jenjang SMP sebanyak 35 siswa, SMA sebanyak 30 siswa dan perguruan tinggi sebanyak 135 peserta.
Untuk jenjang SMP, peserta yang lulus seleksi akan dikirim ke SMP Lokon Manado dengan kuota 25 orang dan SMP di Semarang sebanyak 10 orang dibawa pembinaan Yayasan Binterbusih.
Sementara untuk tingkat SMA, peserta yang lulus seleksi akan dikirim ke SMA Negeri 3 Jayapura dengan kuota lima orang dan SMA di Semarang sebanyak 25 orang.
Adapun untuk tingkat PT, LPMAK akan mengirim peserta yang lulus ke delapan PT di Indonesia yaitu Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebanyak 20 orang dengan pilihan jurusan yaitu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Mandala Surabaya sebanyak 20 orang dengan pilihan jurusan yaitu kedokteran, keperawatan dan farmasi.
Selanjutnya, sebanyak 10 peserta akan dikirim ke Universitas Dela Sale Manado jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, IKOPIN Bandung sebanyak 10 orang pilihan jurusan akuntansi dan manajemen bisnis, USTJ Jayapura sebanyak 20 peserta untuk jurusan teknik pertambangan dan teknik elektro.
LPMAK juga akan mengirim 20 peserta beasiswa ke Universitas Soegijapranata untuk jurusan teknik sipil, teknologi pertanian dan pangan, akuntansi, dan perpajakan, sebanyak 20 peserta akan dikirim ke Universitas Negeri Malang dengan pilihan jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Universitas Samratulangi Manado sebanyak 15 peserta dengan pilihan jurusan kedokteran, farmasi, dan keperawatan.
Selain 200 calon peserta beasiswa baru tersebut, LPMAK tahun ini juga akan mengirim sejumlah anak-anak asli Suku Amungme dan Kamoro mengikuti seleksi masuk sekolah penerbangan di Banyuwangi, Jawa Timur.
LPMAK lebih fokus biayai mahasiswa jurusan keguruan dan kesehatan
Mengapa LPMAK tidak lagi mengirim peserta beasiswa untuk menekuni bidang ilmu sosial mengingat lulusan Perguruan Tinggi dengan latar belakang ilmu sosial di Timika sudah sangat membludak. Kami tidak ingin mereka nantinya menjadi pengangguran