Jayapura (ANTARA) - Komandan Kodim (Dandim) 1712/Sarmi Letkol Inf Lamberth Jerry Mailoa kembali menyebutkan ada dua kampung lainnya di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, yang dilaporkan rusak akibat terdampak gempa 6,3 SR pada Kamis (20/6).
"Jadi, selain Kampung Togonfo, Distrik Ismari dan Kampung Munukania, Distrik Sarmi Selatan. Tadi sore saya terima laporan bahwa di Kampung Syoremania dan Kampung Wamariri, Distrik Apawer Hulu, Kabupaten Sarmi juga ada kerusakan rumah baik ringan dan berat," katanya ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Senin (24/6) malam.
Menurut dia, laporan tersebut baru diterima pada sore hari dikarenakan jauhnya lokasi dan transportasi serta jaringan komunikasi yang sulit.
"Berdasarkan informasi yang diterima dari Babinsa Koramil 1712-07/Pantai Barat kepada Danramil 1712-07/Pantai Barat terdapat kerusakan rumah dan fasilitas lain di Distrik Apawer Hulu, tepatnya Kampung Syoremania antara lain 1 unit rumah rusak berat, 5 unit rumah rusak ringan, 1 bangunan gereja Adven rusak ringan, dan 1 jembatan kayu Kali Verkame ikut terdampak atua rusak," katanya.
Lalu, lanjut dia, masih di Distrik Apawer Hulu tepatnya di Kampung Wamariri juga dilaporkan ada 1 unit rumah rusak berat, 1 unit rumah rusak ringan atatu dindingnya retak, 1 gedung SD Inpres semi permanen rusak ringan.
"Untuk laporan jiwa, hingga kini nihil. Semoga tidak ada," katanya berharap.
Terkait laporan kerusakan tersebut, Letkol Inf Lamberth mengaku telah berkoordinasi dengan BPBD setempat dan melaporkan hal itu ke jajaran Kodam XVII/Cenderawasih.
"Hal ini kami sudah sampaikan kepada pimpinan, terutama ke BPBD setempat dan Bupati Sarmi agar ada tindaklanjut," katanya.
Sebelumnya, Kampung Togonfo, Distrik Ismari dan Kampung Munukania, Distrik Sarmi Selatan dilaporkan sebanyak 30-an rumah dan juga gedung gereja serta sekolah rusak ringan dan berat akibat gempa tersebut.
Hal ini juga menyebabkan puluhan KK atau ratusan warga kedua kampung mengungsi hingga ke Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Papua.