Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyesalkan lambannya respons aparat keamanan dan penegakan hukum terkait dengan penanganan kasus rasial terhadap warga Papua di Surabaya.
"Seyogyanya gerakan protes itu sudah bisa diatasi dan diantisipasi, dan terutama faktor picunya di Surabaya berupa penghinaan terhadap orang Papua sudah harus cepat ditindak tegas," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Lambannya penanganan kasus rasial tersebut merembet pada aksi unjuk rasa yang terjadi di sejumlah daerah, seperti Sorong, Manokwari, Jayapura, dan Jakarta, serta kemudian terjadinya tindak kekerasan di Wamena yang menimbulkan puluhan korban tewas mengenaskan dan ratusan lain mengalami luka-luka berat dan ringan.
"Kami menyesalkan respons aparat keamanan dan penegakan hukum sangat lamban dan tidak adil. Kalau hal demikian berlanjut, maka akan dapat disimpulkan bahwa negara tidak hadir membela rakyatnya. Negara gagal menjalankan amanat konstitusi, yakni melindungi rakyat dan seluruh tumpah darah Indonesia," katanya.
Din menjelaskan bahwa pemerintah terjebak ke dalam sikap otoriter dan represif yang hanya akan mengundang perlawanan rakyat yang tidak semestinya.
Oleh karena itu, dia berpesan kepada semua pihak, khususnya pemangku amanat, baik pemerintah maupun wakil rakyat, agar segera menanggulangi keadaan dengan penuh kesadaran akan kewajiban dan tanggung jawab.
"Hindari perasaan benar sendiri bahwa negara boleh dan bisa berbuat apa saja," ujarnya.
Berita Terkait
Din Syamsuddin: Artidjo Alkostar adalah sosok hakim yang sangat pemberani
Senin, 1 Maret 2021 11:22
Dituding radikal, tokoh Tionghoa sebut Din Syamsuddin sosok yang moderat
Selasa, 16 Februari 2021 9:30
Petisi tolak Din Syamsuddin sebagai radikal mencapai 12 ribuan
Senin, 15 Februari 2021 4:15
Penusukan pendakwah Ali Jaber, MUI: polisi jangan mudah percaya alasan gila
Selasa, 15 September 2020 4:45
Din Syamsuddin: Malik Fadjar akrab dengan aktivis muda Muhammadiyah
Selasa, 8 September 2020 5:34
Wantim MUI: RUU HIP harus dicabut dari Prolegnas
Kamis, 16 Juli 2020 5:12
Din Syamsuddin: Jika umat Islam merasa aman jangan halangi shalat Id mereka
Kamis, 21 Mei 2020 1:36
Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin imbau pemerintah berbagi masker dan hand sanitizer
Jumat, 6 Maret 2020 3:35