Jakarta (ANTARA) - Gol Osvaldo Haay dan Evan Dimas pada babak perpanjangan waktu mengantarkan Indonesia ke final SEA Games 2019 usai menang secara dramatis 4-2 atas Myanmar di Stadion Rizal Football, Sabtu.
Indonesia terlebih dahulu unggul dua gol lewat Evan Dimas Darmono dan Egy Maulana Vikri, namun Aung Kaung Mann dan Wing Naing Tun menghukum kesalahan-kesalahan pemain Garuda Muda untuk menyamakan kedudukan 2-2 sampai memaksa kedua tim melanjutkan laga 2x15 menit perpanjangan waktu.
Pada babak perpanjangan itu Osvaldo Haay dan Evan Dimas menjadi pahlawan Indonesia untuk membuka lebar-lebar peluang medali emas pertama Indonesia sejak 1991 yang waktu itu direbut Filipina.
Ini juga merupakan final pertama Indonesia sejak 2013 ketika Indonesia menyerah kepada Thailand. Kini Indonesia menunggu pemenang laga Vietnam melawan Kamboja yang baru bertanding kemudian.
Indonesia langsung mengambil inisiatif serangan lewat Osvaldo Haay namun pergerakannya diblok pemain belakang Myanmar yang lebih banyak menahan bola lebih lama untuk memancing Garuda Muda melakukan kesalahan.
Pada menit 19 Egy Maulana Vikri menciptakan peluang lewat terobosan di sisi kanan. Ia kemudian memberikan umpan silang yang dihadang kiper lawan untuk kemudian mengarah ke Osvaldo Haay yang tinggal menyundulnya tapi melenceng ke atas mistar gawang.
Myanmar balas mengancam lewat sepakan Lwin Moe Aung di luar kotak penalti tapi tepat mengarah pelukan Nadeo.
Permainan cepat Garuda Muda diimbangi oleh tekanan ketat para pemain Myanmar hingga garis pertahanan sendiri. Beberapa kali serangan-serangan Indonesia bisa dicegat mereka.
Pressing ketat Myanmar itu membuat Egy Maulana Vikri dan Evan Dimas kesulitan merancang serangan di lini tengah sehingga Indonesia sering mengandalkan umpan terobosan ke Firza Andika di sisi kiri.
Pada ujung babak pertama, Osvaldo Haay kembali membuat lini pertahanan lawan ketar ketir ketika meneruskan umpan silang Firza di sisi kiri, namun sundulannya gagal menaklukkan kiper Myanmar. Babak pertama berakhir 0-0.
Pada babak kedua, Indonesia tak mengendurkan serangan. Osvaldo Haay kembali menciptakan peluang berbahaya, namun baru menit ke-58 Indonesia memecahkan kebuntuan saat Egy Maulana Vikri yang lolos dari penjagaan lawan mengirimkan umpan yang diselesaikan sempurna oleh Evan Dimas Darmono.
Egy Maulana Vikri hampir membawa Indonesia menggandakan keunggulan lewat sundulannya.
Pada babak ini Indonesia yang lebih dominan melancarkan serangan, sedangkan Myanmar kesulitan menembus kotak penalti lawannya setelah serangan-serangan mereka mudah sekali dimentahkan Bagas Adi Nugroho dan kawan-kawan.
Egy Maulana akhirnya menggandakan keunggulan Indonesia melalui sundulan di dalam kotak penalti lawan setelah menyambut umpan silang dari Adi Bagas Nugroho.
Tak lama setelah itu, Osvaldo Haay hampir membenamkan Myanmar setelah bermain satu dua dengan Firza Andhika. Sepakan Osvaldo masih bisa tepis kiper.
Dalam rentang waktu empat menit, Myanmar menghukum kesalahan-kesalahan pemain Indonesia untuk menyamakan kedudukan 2-2 lewat Aung Kaung Mann pada menit 76 dan Wing Naing Tun pada menit 79.
Gol pertama bermula saat Zulfiandi terlalu lama memegang bola dan diserobot gelandang Myanmar untuk kemudian dikonversikan menjadi gol. Sementara gol kedua akibat kesalahan Nadeo yang tak bisa menangkap bola dengan sempurna.
Usai imbang, Indonesia sebetulnya memiliki sejumlah peluang emas, namun buruknya penyelesaian akhir membuat semua kesempatan terbuang sia-sia.
Saddil Ramdani hampir memulihkan keunggulan Indonesia tetapi sepakannya dari luar kotak penalti bisa ditepis kiper.
Pertandingan ini harus berlanjut ke babak perpanjangan 2x15 menit.
Indonesia membuka asa ke final ketika Osvaldo Haay membuat Garuda Muda kembali unggul 3-2 lewat gol sontekan menerima umpan silang mendatar Asnawi Mangkualam.
Pada perpanjangan 15 menit kedua, Indonesia mengunci keunggulan menjadi 4-2 setelah sontekan Evan Dimas di dalam kotak penalti merobek gawang Myanmar.
Susunan pemain:
Indonesia: Nadeo Argawinata (GK), Andy Setyo Nugroho, Bagas Adi Nugroho, Firza Andika, Asnawi Mangkualam; Evan Dimas, Zulfiandi, Egy Maulana Vikri, Muhammad Rafli, Saddil Ramdani, Osvaldo Haay.
Pelatih: Indra Sjafri
Myanmar: Sann Sat Naing, Win Moe Kyaw, Ye Yint Aung, Ye Min Thu, Aung Wunna Soe; Lwin Moe Aung, Hlaing Bo Bo, Aung Naing Win, Myat Kaung Khant, Htet Phyoe Wai, Nay Moe Naing.
Pelatih: Velizar Popov