Yogyakarta (ANTARA) - Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) TNI melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sepanjang Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.
Kegiatan penyemprotan disinfektan dalam rangka Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XL/2020 ini dilaksanakan mulai pukul 05.30 WIB.
Diawali dengan menyemprot Tugu Pal Putih, kegiatan kemudian dilanjutkan di sepanjang ruas Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer, Yogyakarta.
"Mudah-mudahan ini membangkitkan kesadaran masyarakat Yogyakarta. Ini adalah salah satu kegiatan dari Akademi Angkatan Udara sekaligus dikombinasikan dengan bakti almamater," kata Komandan Satuan Pelaksana (Dansatlak) Elang, Latsitardanus XL/2020 Letkol (Pnb) Anton Pallaguna di sela kegiatan penyemprotan.
Kegiatan penyemprotan yang melibatkan puluhan taruna tingkat IV AAU itu menggunakan satu unit mobil pemadamk (damkar) dan satu unit "unimog" dengan total 6.000 liter cairan disinfektan.
Kawasan Malioboro sengaja dipilih sebagai lokasi dekontaminasi karena jalan itu merupakan tujuan wisata yang menjadi ikon Kota Yogyakarta dan hingga kini masih banyak ditemukan aktivitas masyarakat.
"Yogyakarta ini salah satu kota pelajar, Yogyakarta ini sebagai salah satu tujuan wisata yang kita melihat masyarakatnya masih beraktivitas di sini. Kami merasa ini menjadi salah satu tempat atau spot yang tepat untuk kita dekontaminasi," katanya.
Menurut Anton, kegiatan Latsitardanus XL/2020 merupakan latihan tingkat akhir para calon perwira TNI AU yang sedianya dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara. Namun, dengan adanya wabah COVID-19, maka kegiatan itu dialihkan di akademi masing-masing.
Dalam kegiatan itu, menurut dia, Taruna AAU berinisiatif melaksanakan bakti almamater merespons pandemi COVID-19 mulai dari pembagian masker untuk masyarakat, serta dekontaminasi dengan disinfektan seperti yang digelar di Jalan Malioboro.
"Kemudian langkah berikutnya kita akan melaksanakan pembagian sembako kepada masyarakat yang terdampak langsung dengan pembatasan sosial ini," demikian Anton Pallaguna.