Timika (ANTARA) - Ketua DPRD Mimika, Papua Roby Kamaniel Omaleng meminta manajemen PT Freeport Indonesia agar mengambil langkah-langkah serius untuk mencegah penularan wabah pandemi COVID-19 di wilayah Tembagapura.
"Khusus di wilayah Tembagapura, PT Freeport harus secara serius menangani wabah pandemi COVID-19 ini supaya korban tidak berjatuhan, apalagi di Tembagapura itu tempat berkumpulnya sekitar 25 ribu orang karyawan," kata Roby di Timika, Rabu.
Roby mengatakan berbagai protokol penanganan COVID-19 yang telah dikeluarkan oleh pemerintah harus dapat diterapkan secara baik oleh manajemen PT Freeport Indonesia untuk mencegah penularan ke lebih banyak orang lagi.
Pemkab Mimika sendiri telah memberlakukan status tanggap darurat COVID-19 sejak 23 April hingga 6 Mei.
"Kalau bisa semua karyawan di Tembagapura dilakukan pemeriksaan massal menggunakan rapid test. Mereka yang hasil rapid test positif segera dikirim ke Mile 38 untuk dilakukan karantina, sedangkan mereka yang negatif saja yang diperbolehkan untuk menjalankan operasional perusahaan. Kalau ini lambat ditangani, kami khawatir akan semakin banyak jumlah karyawan yang nantinya terpapar COVID-19," ujar Roby Omaleng, politisi dari Partai Golkar itu.
Keprihatinan serupa disampaikan oleh Bupati Mimika Eltinus Omaleng. Eltinus mengaku menerima informasi bahwa beberapa hari lalu sebanyak 85 karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktornya dinyatakan positif berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test.
"Sekarang ini saya dengar ada tiga barak yang dijadikan tempat isolasi di Tembagapura. Di barak-barak itu tidak boleh digabung orang yang positif dengan orang yang negatif, nanti semua orang yang sehat juga ikut terpapar COVID-19," kata Eltinus.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Mimika pada Rabu petang ini bertambah 10 kasus menjadi 55 kasus sebagaimana laporan Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Pemprov Papua, dr Silwanus Sumule di Jayapura.
Dari jumlah itu, saat ini sebanyak 41 pasien menjalani perawatan dan isolasi di sejumlah rumah sakit di Mimika yaitu RSUD Mimika, Shelter Wisma Atlet Timika, dan RS Tembagapura.
Adapun jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 11 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak tiga orang.