Jayapura (ANTARA) - Pejabat Polda Papua menegaskan bahwa tidak ada tahanan yang terjangkit atau positif virus Corona (COVID-19) di rumah tahanan (rutan) Mapolda di Kota Jayapura.
Demikian disampaikan oleh Kabid Huams Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Sabtu guna menyanggah informasi yang beredar di media sosial atau daring bahwa puluhan tahanan di Mapolda Papua positif COVID-19.
"Beredarnya informasi di media sosial maupun media daring bahwa puluhan tahanan di Polda Papua positif COVID-19 itu tidak benar atau hoaks," ujarnya.
"Bahkan tentang ada tahanan yang sempat dirawat di rumah sakit dan dinyatakan sembuh dari virus Corona, kembali dibawa ke rutan bergabung dengan tahanan lainnya, selanjutnya tes darah dan tes swab dinyatakan positif Corona, namun tidak dilakukan karantina bersama sekitar 90 tahanan lainnya, ini tidak benar," ucapnya menegaskan.
Kamal mengatakan bahwa Bazoka Logo terus melakukan provokasi dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan bagi tahanan, keluarganya dan masyarakat.
"Sesuai dengan keterangan Kabid Dokkes Polda Papua Kombel Pol Agustinus Mulyono Hardi bahwa setelah dilakukan rapid test terhadap para tanahan ditemukan adanya 4 tahanan yang dinyatakan reaktif, selanjutnya dilakukan tes PCR terhadap keempat tahanan tersebut dan hasilnya dinyatakan negatif," katanya.
Sehingga keempat tahanan tersebut telah dikembalikan ke Rutan Mapolda Papua untuk menjalani proses hukum.
"Kami menegaskan kembali bahwa tidak ada tahanan Polda Papua yang postif COVID-19, semua tahanan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani. Perlu diketahui bahwa selain melakukan pemeriksaan kesehatan tahanan, Bid Dokkes Polda Papua juga melakukan rapid test kepada personel yang melakukan jaga tahanan dan hasilnya negatif COVID-19," tuturnya.
Berkaitan dengan hal ini, Kamal meminta kepada pihak terkait agar melakukan klarifikasi jika mendapatkan informasi sepihak yang bisa membuat gaduh ditengah pandemik Corona.
Kepada seluruh media agar melakukan klarifikasi kepada petugas yang berwenang sebelum menerbitkan berita di medianya masing-masing, agar tidak terjadi kegaduhan di tengan-tengah masyarakat, ujarnya berharap.
"Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita yang belum jelas kebenarannya, masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial," imbuhnya.