Jakarta (ANTARA) - Untuk memahami pola pengasuhan atau cara menghadapi anak, orang tua perlu memahami perilaku yang dimunculkan anak karena ada ada sebab di balik perilaku mereka, menurut psikolog Nadia Emanuella Gideon.
Psikolog anak & remaja sekaligus Founder dan Direktur Jakarta Child Development Center (JCDC) itu mengatakan kebanyakan orang-orang memahami dua perilaku yakni positif dan perilaku negatif. Di balik perilaku ini sebenarnya ada alasannya.
"Perilaku anak yang pernah dimunculkan oleh anak misalnya teriak, menarik-narik, memukul, dianggap sebagai bad behaviour. Padahal semestinya kita perlu memahami jika pasti ada sesuatu yang terjadi di balik perilaku yang dianggap negatif," kata dia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu.
Perilaku anak pun menjadi acuan orang tua dalam pengasuhan. Orang tua yang menggunakan metode hukuman dan hadiah tergantung dari perilaku positif atau negatif yang anak tunjukkan.
Ketika anak berperilaku negatif, orang tua memberikan timeout, atau menghukum. Ketika anak berperilaku positif, orang tua memberikan hadiah.
"Artinya perilaku baik dimunculkan karena adanya motivasi dari luar. Ketika anak rajin belajar akan dapat mainan, ketika tidak ada mainan anak tidak mau rajin belajar," kata Nadia.
Lalu bagaimana bisa memahami perilaku anak?
Menurut Nadia, perkembangan anak perlu dimulai dan didasari adanya interaksi dan koneksi yang hangat antara anak dengan orang tua ataupun orang dewasa di sekitar anak.
Salah satu pendekatan yang terbukti berhasil membantu mengatasi perilaku sulit pada anak dan mendorong optimalisasi perkembangannya yakni DIR Floortime.
DIR Floortime mendorong perkembangan anak dan memahami serta mendorong keunikan individu didasari proses yang menyenangkan dan berbasis interaksi antara anak dengan orang di sekitarnya untuk mendorong potensi anak terpenuhi.
"Hubungan tersebut dilihat sebagai bensin dari perkembangan anak,” kata Nadia.
Pendekatan ini melihat dari perkembangan saraf, melihat dari keunikan setiap individu dan tidak hanya fokus pada perubahan perilaku saja, tetapi juga mengoptimalkan perkembangan dan meningkatkan kualitas hidup anak.
Mereka yang memiliki kelainan perkembangan, trauma, memiliki permasalahan dalam emosi, autisme, dan orang-orang pada umumnya bisa mendapatkan manfaat dari pendekatan ini.
DIR Floortime disebut efektif mengembangkan kemampuan anak, mengurangi tingkat stress orang tua dan keresahan orang tua serta bisa dilakukan dari rumah oleh orang tua.
“Hal itu juga dipaparkan melalui bukti-bukti penelitian yang dilakukan secara luas dalam kasus-kasus perkembangan, trauma, emosional, dan masalah lainnya,” demikian kata Nadia.
Berita Terkait
Hubungan ibu dan anak yang baik bisa hindarkan perilaku negatif
Kamis, 24 Desember 2020 12:32
Psikolog UI: Perilaku disiplin harus dimulai dari orang tua
Kamis, 19 Maret 2020 14:56
Pemuka adat Biak: orang tua berperan penting mengawasi perilaku anak
Senin, 17 Juni 2019 11:13
Pokja DAP temukan indikasi perubahan perilaku perempuan dan anak
Rabu, 24 Oktober 2018 17:00
Disdikbud Biak libatkan orang tua siswa PAUD mencegah stunting
Kamis, 14 September 2023 9:57
Peran Ibu di era digital semakin kritis dan informatif
Kamis, 10 Maret 2022 10:50
Siasat menciptakan rutinitas belajar nyaman untuk anak
Senin, 24 Januari 2022 10:47
Psikolog: Tantangan ibu di era digital makin tinggi
Selasa, 28 Desember 2021 8:56