Jakarta (ANTARA) - Federasi sepak bola Belanda (KNVB) terpaksa mematuhi keputusan pemerintah setempat yang sejak Senin waktu setempat melarang kehadiran penonton di pertandingan olahraga guna melambatkan gelombang kedua paparan pandemi COVID-19.
Kendati menerima keputusan itu, KNVB bersikeras tidak ada korelasi pasti antara kehadiran penonton di stadion dengan pertambahan kasus COVID-19 di Negeri Kincir Angin tersebut.
Sebelumnya KNVB telah mengizinkan sejumlah terbatas penonton menyaksikan langsung beberapa pertandingan awal musim 2020/21, tetapi kini harus kembali menerapkan larangan hadir di stadion setelah Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan aturan pembatasan baru yang menurutnya harus diberlakukan karena tingginya angka pertambahan kasus COVID-19.
Aturan itu meliputi pertandingan olahraga, pembatasan kerumunan di tempat umum maksimal 40 orang, pengurangan jam operasional bar dan restoran, pembatasan perjalanan antarkota serta penganjuran meluas penggunaan masker.
"Kabinet menempuh langkah drastis. Itu akan sangat mempengaruhi masyarakat. Sangat berpengaruh. Juga terhadap sepak bola profesional, tetapi rupanya itu dirasa perlu," demikian pernyataan respon KNVB yang dilansir dari Reuters, Selasa dini hari WIB.
"Ini tentu sangat suram, terlebih karena tidak ada bukti saintifik antara kehadiran penonton di stadion dengan pertambahan kasus COVID-19 di Belanda."
"Dan dunia sepak bola telah melakukan segalanya dan berinvestasi banyak untuk menciptakan lingkungan yang aman di stadion. Kami percaya itu semua berjalan dengan baik sebagai mana hasil riset."
"Kami menuai banyak pujian dari otoritas lokal. Pun demikian, pemerintah kini memilih langkah tersebut. Kami harus menerimanya. Sayangnya, sepak bola juga harus ikut bertanggung jawab," demikian pernyataan KNVB.
Kasus COVID-19 di Belanda belakangan memang mengalami pertambahan yang melampaui titik puncak data April silam. Institut Kesehatan Nasional (RIVM) pada Senin melaporkan 2.914 kasus baru, hanya terpaut sedikit dari angka rekor 2.995 kasus yang terjadi sehari sebelumnya.
Kendati tingkat perawatan dan kematian masih di bawah kasus April, manajemen perawatan gawat darurat menyatakan bakal mengesampingkan tindakan non-esensial guna penanganan pasien COVID-19 mulai akhir pekan ini.
Sebelumnya, Liga Belanda musim 2020/21 juga diputuskan berhenti lebih awal karena penerapan aturan karantina wilayah ketat dari pemerintah Belanda secara jangka panjang pada April silam.