Jakarta (ANTARA) - Polio adalah penyakit menular yang bisa dieradikasi dan pemerintah Indonesia sedang mengupayakan hingga penyakit itu tidak ada lagi, kata Direktur Field Epidemiology Training Program (FETP) dr I Nyoman Kandun MPH.
"Kita sudah memasuki tahap yang disebut "end game" dari eradikasi polio," kata dia pada diskusi daring dengan tema Belajar Dari Sukses PIN Polio yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Untuk pengentasan penyakit menular terdapat tiga tahapan yakni kontrol, eliminasi dan terakhir eradikasi. Pada tahapan awal yakni kontrol merupakan usaha mengendalikan dan menekan sampai pada insiden prevalensi.
Kemudian pada tahapan eliminasi yakni pemerintah akan menekan penyakit tersebut sampai rendah bahkan nol kasus namun penyebab penyakit itu tidak hilang.
Terakhir ialah eradikasi yakni upaya yang dilakukan di samping menekan sampai nol kasus, juga menghilangkan penyebab dari virus tersebut.
"Seperti cacar tidak lagi ditemukan di Tanah Air," kata eks Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan tersebut.
Ia mengatakan untuk mengurangi risiko penyebaran polio di Tanah Air, maka cakupan imunisasi polio (OPV dan IPV) harus tinggi dan merata termasuk penguatan sistem surveilans AFP dan polio lingkungan.
Strategi program imunisasi dan surveilans eradikasi polio global sendiri memiliki beberapa tahapan serta dilakukan secara berkelanjutan.
Pertama, pada 8 hingga 15 Maret 2016 telah diadakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio dengan cakupan mencapai mencapai 96,5 persen. Kemudian pada 4 April 2016 terjadi penggantian tOPV menjadi bOPV.
Pada Juli 2016 introduksi satu dosis IPV ke dalam jadwal imunisasi rutin bayi usia nol sampai 11 bulan. Saat ini, Indonesia berada pada fase dimana mencapai cakupan tinggi dan merata serta surveilans yang kuat.
"Pada 2023 dunia bebas polio," katanya.
Ia mengatakan untuk mencapai keberhasilan dunia bebas polio pada 2023, maka dibutuhkan komitmen politik yang kuat di tingkat global. Setelah itu, pemerintah juga harus memiliki rencana jangka pendek, menengah dan panjang.
Semua rencana yang telah disusun itu harus dilaksanakan dan dilakukan evaluasi agar tidak menyimpang dari rencana utama yakni eradikasi polio di Tanah Air.
Berita Terkait
Gapai klaim vaksin PIN polio putaran kedua aman
Kamis, 13 Juni 2019 23:05
Dinkes Biak Numfor targetkan vaksin polio 49.344 anak
Sabtu, 23 Maret 2019 7:15
Dinkes Biak berikan vaksin polio anak 18 April
Rabu, 13 Maret 2019 17:05
Dinkes Papua awali penyaluran vaksin polio di Nduga
Selasa, 16 Februari 2016 14:50
Dinkes Yalimo masih laksanakan imuniasi sub pin polio
Jumat, 29 November 2019 10:48
Dinkes Papua masih gelar imunisasi sub pin polio putaran kedua
Jumat, 20 September 2019 11:11
Kesulitan transportasi hambat realisasi PIN polio dua Puskesmas pedalaman Mimika
Jumat, 2 Agustus 2019 17:44
Gapai latih tokoh dan kader di Papua sosialisasikan PIN polio
Jumat, 14 Juni 2019 12:46