Surabaya (ANTARA) - Forum Komunikasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (Forkom LPMK) Surabaya menyesalkan adanya kampanye provokatif di Pilkada 2020 yang menyudutkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Yang jelas, saya sangat sedih dan kecewa ada kampanye provokatif seperti itu," ujar Ketua Forkom LPMK Surabaya Unsi Fauzi di Surabaya, Kamis.
Kampanye provokatif tersebut berupa video pendukung Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya Machfud Arifin dan Mujiaman yang sempat viral dengan menyanyikan reff lagu Menanam Jagung" ciptaan Ibu Sud, yang diplesetkan dengan lirik menjelekkan Risma.
Menurut dia, seharusnya nyanyian provokatif tersebut tidak terjadi, jika semua pihak menginginkan Pilkada Surabaya damai, aman dan menyenangkan.
"Mungkin ini kampanye hitam. Saya jelas tidak suka dan kaget ada video yang viral seperti ini. Kata hati saya berontak melihat video tersebut," ujar Fauzi.
Dalam video tersebut, berulang kali nyanyian itu disenandungkan dengan penuh semangat sembari mengacungkan dua jari, sesuai nomor urut Machfud-Mujiaman di Pilkada Surabaya.
Tampak pula Mat Mochtar, tokoh pendukung Machfud Arifin yang sebelumnya juga sempat viral karena menyebut aksi Risma menutup lokalisasi Dolly sebagai pencitraan.
Menurut Fauzi, video viral tersebut juga membuat banyak ketua LPMK yang condong mendukung Machfud Arifin kecewa karena ada kampanye yang menjelek-jelekkan Wali Kota Risma.
"Sebagai warga Surabaya, mereka tidak terima marwah wali kota direndahkan. Bu Risma itu saat ini masih menjabat wali kota Surabaya sehingga jangan kampanye brutal seperti itu," katanya.
Fauzi juga menyinggung adanya Mat Mochtar di video viral tersebut. Seharusnya, kata Fauzi, Mat Mochtar sebagai tokoh senior di Surabaya bisa memberikan contoh kampanye yang menyejukkan dan tidak justru ikut menyanyikan lagu provokatif.
"Saya sangat menyesalkan beliau ikut menyanyikan lagu yang sangat provokatif itu," katanya.
Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.