Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mega Tbk membukukan laba bersih pada 2020 sebesar Rp3,01 triliun, naik 50 persen dibandingkan laba tahun sebelumnya Rp2 triliun.
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 9 persen menjadi Rp3,9 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp3,58 triliun.
"Selain itu, fee based income juga turut andil dalam menyumbang kenaikan laba, dimana terjadi kenaikan sebesar 26 persen menjadi Rp2,9 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp2,3 triliun," ujar Kostaman saat paparan publik di Jakarta, Rabu.
Total aset Bank Mega mencapai Rp112,2 triliun atau naik 11 persen dibanding 2019 sebesar Rp100,8 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 9 persen menjadi Rp79,19 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp72,8 triliun.
Dari sisi komposisi, deposito masih mendominasi DPK yaitu sebesar 72 persen, disusul oleh tabungan sebesar 17 persen dan giro sebesar 11 persen.
Sementara itu, lanjut Kostaman, kelesuan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, mengakibatkan kredit kepada pihak ketiga Bank Mega mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 6 persen menjadi Rp48,5 triliun dari Rp51 triliun pada 2019.
Secara komposisi, kredit korporasi masih tumbuh positif dibandingkan segmen lainnya, yaitu sebesar 55 persen menjadi Rp26,2 triliun.
Sedangkan rasio keberhasilan mengendalikan beban operasional mengakibatkan perbaikan rasio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional atau BOPO semakin membaik, yaitu menjadi sebesar 65,9 persen dibanding posisi 2019 yang sebesar 74,1 persen.
"Hal ini merupakan merupakan dampak dari inovasi digital dan otomasi yang telah diberlakukan sejak dua tahun terakhir, baik untuk back office maupun front office," kata Kostaman.
Permodalan Bank Mega juga semakin kokoh yang tercermin dari rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 31,04 persen, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 23,68 persen.
Menurut Kostaman, rasio permodalan yang kuat merupakan hal penting untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Berita Terkait
BNI terbitkan NCD senilai Rp3 triliun guna ekspansi bisnis
Jumat, 9 Desember 2022 14:00
Buyback BBRI akan menjadi katalis positif dan diapresiasi investor
Senin, 21 Februari 2022 16:09
Prodia targetkan pertumbuhan laba 20 persen kuartal IV-2020
Selasa, 17 November 2020 4:18
Analis nilai saham BUMN lebih sulit pulih dari dampak pandemi COVID-19
Minggu, 26 April 2020 14:30
Astra Otoparts raih laba bersih Rp801,55 miliar
Rabu, 9 Agustus 2023 14:45
Pemprov Papua: Pembagian laba bersih PT Freeport menunggu petunjuk pusat
Selasa, 9 Mei 2023 13:02
BNI diapresiasi investor berkat kinerja yang solid
Rabu, 14 September 2022 6:09
Laba BRI melesat 75,53 persen pada 2021 jadi Rp32,22 triliun
Kamis, 3 Februari 2022 13:44