Jakarta (ANTARA) - Pelatih Hansi Flick menegaskan Bayern Muenchen ingin menciptakan kejutan kecil ketika mereka bertandang ke Paris untuk melakoni leg kedua perempat final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain (PSG), Selasa setempat (Rabu WIB), di mana mereka mengusung misi bangkit dari ketertinggalan agregat 2-3.
Kekalahan di Allianz sepekan yang lalu masih meninggalkan rasa frustrasi bagi Pasukan Bavaria, lantaran mereka tampil sangat dominan dan melepaskan 31 percobaan tembakan sepanjang laga, 25 kali lebih banyak dibandingkan PSG.
Tapi Flick menegaskan timnya saat ini memiliki motivasi tinggi dan siap mengerahkan seluruh kemampuannya untuk bisa membalikkan keadaan.
"Tim ini dan para pemainnya yang hebat sangat termovitasi. Ini tidak akan menjadi pekerjaan mudah, tetapi kami akan mengerahkan segenap kemampuan," kata Flick dikutip dari laman resmi Bayern, Selasa.
Sebagai antisipasi untuk leg kedua tersebut, Flick "mengorbankan" dua poin di pertandingan Liga Jerman akhir pekan kemarin saat ia mengistirahatkan sejumlah pemain utama seperti Leon Goretzka dan Lucas Hernandez ketika Bayern diimbangi Union Berlin 1-1.
Kedua pemain itu bakal kembali dalam keadaan bugar, sebagaimana Alphonso Davies yang absen kontra Union karena skorsing, sedangkan Jerome Boateng dan Kingsley Coman ikut rombongan ke Paris kendati tak tampil penuh kontra Union karena cedera.
Akan tetapi, bayang-bayang ketumpulan lini depan terancam masih menjadi masalah bagi Bayern sebab Robert Lewandowski dan Serge Gnabry belum bisa ambil bagian, demikian juga Corentin Tolisso, Douglas Costa serta Marc Roca.
Masalah optimalisasi peluang memang menjadi tantangan utama bagi Bayern saat ini, jika mereka tak ingin mengulangi skenario yang terjadi di leg pertama ketika mereka membuang banyak kesempatan.
"Kami harus menuntaskan pekerjaan, memaksa mereka melakukan kesalahan. Saat menguasai bola sekalipun, satu mata kami harus bersiap mengawal pertahanan," kata Flick.
"Kami tahu butuh mencetak setidaknya dua gol. Itu akan menjadi tugas berat, tetapi pertandingan semacam ini kerap menjadi alasan bagi banyak orang untuk bersepak bola. Kami ingin menciptakan kejutan kecil di Paris," pungkasnya.