Jakarta (ANTARA) - Sprinter putri Indonesia Alvin Tehupeiory akan memulai perjuangannya di nomor 100 meter putri cabang olahraga atletik Olimpiade Tokyo di Olympic Stadium, Jumat.
Alvin akan mengawali babak peyisihan dengan berada di lane 7 heat 3 yang dijadwalkan mulai berlomba pukul 07:14 WIB. Berdasarkan list peserta, Alvin menjadi satu-satunya sprinter dari Asia dari total sembilan nama yang tergabung di heat 3.
Pesaing Alvin mayoritas berasal dari negara-negara Afrika dan Timur Tengah. Merujuk pada peraturan Olimpiade Tokyo, Alvin setidaknya harus finis di posisi 3 besar untuk mengamankan tiket babak selanjutnya.
Alvin saat ini memiliki personal best 11,64 detik yang ditorehkannya saat berlaga di Kejuaraan Nasional 2019. Dengan catatan waktu tersebut, sprinter asal Maluku seharusnya bisa lolos dari babak kualifikasi.
Sebab, dari data personal best peserta yang tercantum di situs Olimpiade Tokyo, Alvin berada di urutan kedua terbaik di heat 3. Sedangkan posisi pertama adalah Joella Lloyd dari Antigua dan Barbuda dengan 11,19 detik.
Tak ada target medali dari cabang olahraga atletik. Namun Alvin diharapkan mampu memecahkan rekor nasional 11.56 detik yang telah 22 tahun dipegang Irene Truitje Joseph.
Alvin tampil di Olimpiade Tokyo setelah terpilih melalui jalur wildcard. Ia menggantikan pelari gawang 100 meter putri Emilia Nova yang sebelumnya diproyeksikan mengisi posisi tersebut. Namun Emilia gagal berangkat ke Tokyo karena cedera punggung.
Alvin dinilai layak mendapat kesempatan tampil di Tokyo karena merupakan pemegang rekor nasional lari 200 meter dengan waktu 23,76 detik saat berlaga di Kejuaraan Nasional 2019 di Cibinong, Bogor.
Ia mematahkan rekor Irene Truitje Joseph yang bertahan sejak 1999 dengan waktu 23,86 detik. Kini, Alvin pun berharap dapat kembali memecahkan rekor milik Irene di nomor 100 meter putri.
Di nomor 100 meter putri, Alvin diprediksi sulit bersaing mengingat catatan waktunya jauh di bawah pelari-pelari langganan juara dunia yang didominasi pelari Jamaika dan Amerika Serikat. Mereka memiliki catatan waktu di bawah 11 detik.
Sebut saja, pelari asal Jamaika sekaligus peraih emas Olimpiade 2008 dan 2012 Shelly-Ann Fraser-Pryce dan Elaine Thompson-Herah yang masing-masing mencatatkan waktu terbaik 10,63 detik dan 10,71 detik.
Selain itu, ada juga Shericka Jakson (10,77 detik), pelari AS Sha’Carri Richardson (10,72 detik), dan pelari Inggris Dina Asher-Smith (10,91 detik).
Berita Terkait
Sesmenpora ungkap aturan kedatangan dan kepulangan peserta PON XX Papua
Kamis, 23 September 2021 15:35
Bulutangkis-Hendra ingin tim bermain lepas di Piala Sudirman
Rabu, 22 September 2021 3:26
Menpora janji tak bedakan apresiasi atlet Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo
Minggu, 29 Agustus 2021 2:00
BNI apresiasi tim bulu tangkis Indonesia beri hadiah Rp6,4 Miliar
Kamis, 19 Agustus 2021 14:13
Gubernur Anies serahkan hadiah rumah Rp3,3 miliar untuk Greysia-Apriyani
Sabtu, 14 Agustus 2021 13:54
Nama Greysia-Apriani diabadikan menjadi nama gedung olahraga di Jakarta
Sabtu, 14 Agustus 2021 13:48
Sprinter Inggris Raya peraih medali perak Olimpiade Tokyo positif doping
Jumat, 13 Agustus 2021 14:31
Ginting bangga meraih perunggu Olimpiade Tokyo
Jumat, 13 Agustus 2021 4:02