Mimika (ANTARA) - Pihak PT Freeport Indonesia (PTFI) didukung kepala kampung dan TNI-Polri membangun sarana infrasruktur air bersih dan instalasi listrik untuk warga Kampung Waa Banti distrik Tembagapura Kabupaten Mimika, Papua.
"Freeport memberikan perhatian mendukung pembangunan dan perbaikan fasilitas ini agar masyarakat Kampung Waa Banti tetap nyaman tinggal di kampung halamannya,”kata Vice President Sustainable Development PTFI Nathan Kum dalam release Corcom PTFI, Selasa.
Nathan turut menyampaikan terima kasih kepada pemerintah setempat melalui kepala kampung yang telah membantu sosialisasi kepada warga sebelum pekerjaan dimulai serta TNI-Polri yang telah membantu pengamanan selama pekerjaan berlangsung.
PTFI mengeluarkan biaya 500.000 dolar
AS atau lebih dari Rp 7 miliar untuk pembangunan perbaikan fasilitas air bersih dan listrik sepanjang pengerjaan tahun 2021.
Nathan mengungkapkan PTFI akan terus bersinergi bersama pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekitar wilayah operasi perusahaan.
“Kami berharap perbaikan fasilitas air bersih dan listrik dapat bermanfaat bagi warga yang tinggal di kampung lembah Waa Banti,” kata Nathan.
Diakui, upaya perbaikan infrastruktur air bersih di kampung Waa Banti dengan medan yang berat sehingga PTFI membuat sebuah dam (bak air) di daerah Opitogong yang jaraknya sekitar lima kilometer dari perkampungan warga.
Pembuatan dam air ini tidak mudah karena berada di atas bukit dengan kondisi akses jalan yang terjal dan berlumpur.
Perbaikan jaringan air bersih dan listrik ini mulai dikerjakan pada pertengahan 2021 dan telah rampung pada Desember 2021 dan telah dinikmati oleh masyarakat yang tinggal kampung Waa Banti.
Waa Banti merupakan sebuah kampung yang berlokasi 5 KM dari area operasi PTFI kini warganya bisa menikmati fasilitas listrik dan air bersih di rumah warga pasca adanya gangguan keamanan dan pada awal tahun 2021 masyarakat sudah kembali naik ke kampungnya Distrik Tembagapura.
Masyarakat sempat mengalami kesulitan air bersih dan listrik pada malam hari karena mayoritas infrastruktur mengalami kerusakan.
“Perjalanan para pekerja untuk sampai di dam tersebut membutuhkan minimal 1,5 jam sekali jalan sehingga ini merupakan tantangan tersendiri,” ungkap Rolly Nelwan, Group Leader Community Infrastructure PTFI.
Untuk perbaikan instalasi listrik, PTFI melakukan perbaikan generator kapasitas 550 KVA yang berada di area Banti II.
Perbaikan instalasi listrik mencakup perbaikan semua trafo, pemasangan tiang listrik, serta perbaikan jaringan listrik di dalam rumah warga.
"Banyak sekali jaringan listrik di dalam dan di luar rumah yang rusak sehingga perbaikan membutuhkan waktu dan biaya yang besar,” tambah Rolly.
Saat ini warga kampung Waa Banti tidak perlu lagi membeli lilin dan dapat melakukan berbagai aktifitas di malam hari.
Adanya air bersih membuat warga Banti senang dan tidak perlu menampung air hujan atau pergi jalan cukup jauh ke sungai untuk melakukan berbagai aktivitas mencuci baju, cuci tempat makan dan mandi.
Masyarakat juga merasa senang karena semua fasilitas umum terutama gereja saat ini sudah memiliki listrik sehingga dapat menggunakan tempat beribadah.
PTFI berharap listrik dan air bersih yang telah tersedia di kampung Waa Banti dapat dipergunakan dengan baik oleh masyarakat dan termasuk merawat dan menjaga semua fasilitas tersebut.
Dengan dipenuhinya kebutuhan dasar tersebut, masyarakat mampu untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan bahkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
Setelah perbaikan ini selesai dilakukan, PTFI tetap akan melakukan pemeliharan peralatan bekerja sama dengan Kontraktor lokal binaan milik putra asli daerah yakni PT Makmur Namum dan PT Namor Nin Berdikari Papua.
Untuk pengadaan listrik, PTFI juga berkolaborasi dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat suku Amungme dan Kamoro (YPMAK)
Berita Terkait
PSSI Papua Tengah: 16 tim sepak bola siap berlaga Piala Soeratin
Selasa, 19 November 2024 21:30
PTFI-Keuskupan Timika melatih 20 pemuda Kamoro pengentasan kemiskinan
Senin, 18 November 2024 2:29
37 satwa jenis burung dilindungi dilepaskan hutan Kuala Kencana
Jumat, 15 November 2024 22:11
PTFI sebut setiap tahun hasilkan satu juta ton tembaga terbaik di dunia
Jumat, 15 November 2024 2:15
Pemkab Mimika-PTFI bina UMKM guna kurangi ketergantungan ekonomi
Selasa, 15 Oktober 2024 8:10
PTFI sebut telah tanam lima juta pohon guna dukung pelestarian lingkungan
Senin, 14 Oktober 2024 20:53
PTFI sebut keterbukaan informasi diperlukan guna tingkatkan kepercayaan publik
Jumat, 11 Oktober 2024 13:27
Pj Gubernur Papua Tengah: Smelter PTFI beri dampak positif ekonomi daerah
Selasa, 24 September 2024 20:37