Wamena (ANTARA) - Harga cabai rawit di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengalami kenaikan menjadi Rp110 ribu dari harga awal Rp80 ribu.
Pejabat Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya Sammy Rumbino di Wamena, Rabu, mengatakan kenaikan terjadi akibat pasokan cabai lokal Jayawijaya terbatas.
"Kalau sekarang memang ada kenaikan karena cabai di Pasaran Wamena kebanyakan didatangkan dari Jayapura sehingga mempengaruhi harga jual," katanya
Dari penelusuran dinas ke pemasok lokal yang merupakan mama-mama asli Papua, gagal panen cabai menjadi penyebab stok terbatas.
"Kalau kekeringan di kebun, mungkin itu tugas dinas pertanian. Kami hanya masalah dagang," katanya.
Kepala Seksi Ekspor Impor Disnakerindag Jayawijaya ini mengatakan bumbu basah merupakan satu komoditas paling diincar masyarakat awal Ramadhan.
"Rata-rata komoditas pertanian masih aman meski untuk komoditas cabai rawit yang dihasilkan petani lokal agak berkurang sehingga mempengaruhi harga di pasaran," katanya.
Ia mengatakan minyak goreng juga menjadi kebutuhan dicari oleh konsumen namun sementara dijual dengan harga berbeda-beda oleh distributor.
"Yang menjadi kendala juga adalah minyak goreng, di mana harganya tergantung dari distributor," katanya.