Jayapura (ANTARA) - Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha meminta pelaksanaan Sidang Pantukhir Tingkat Panda Tamtama PK TNI AD Reguler dan Khusus Santri Serta Lintas Agama Gelombang I Kodam XVII/Cenderawasih TA 2022 dilakukan secara objektif, transparan dan akuntabel.
"Tantangan tugas TNI AD di masa mendatang semakin dinamis dan kompleks, menyikapi hal tersebut maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berintegritas sehingga dapat melaksanakan tugas di masa yang akan datang secara profesional," kata Kasdam dalam siaran pers di Jayapura, Selasa.
Menurut Kasdam, pola pembinaan personel harus diawali dari proses rekrutmen yang merupakan tahapan sangat penting untuk memilih dan menentukan calon prajurit yang nantinya akan mengisi struktur organisasi TNI AD yang semakin modern.
"Sidang pantukhir tersebut adalah rangkaian akhir dari kegiatan seleksi, oleh karenanya, diperlukan kecermatan dan ketelitian, sehingga proses sidang benar-benar dilaksanakan secara selektif dengan mempedomani aturan serta prosedur yang berlaku," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap kepada seluruh peserta sidang agar bertindak secara obyektif, transparan dan akuntabel sehingga bisa mendapatkan calon prajurit sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
"Senantiasa pegang teguh norma yang berlaku dan hindari penyimpangan sekecil apapun karena hasil sidang ini, bukan saja dipertanggungjawabkan kepada pimpinan TNI tetapi juga kepada Tuhan Yang Maha Esa," katanya lagi.
Dia menambahkan dan yang paling penting, senantiasa bertindak jujur dan transparan dalam menyeleksi calon prajurit Tamtama TNI AD serta mempedomani persyaratan kelulusan sesuai norma yang berlaku.
Sekadar diketahui, Sidang Pantukhir Tingkat Panda Tamtama PK TNI AD Reguler dan Khusus Santri Serta Lintas Agama Gelombang I Kodam XVII/Cenderawasih TA 2022 di Aula Tonny A Rompis, Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura.
Dalam Sidang Pantukir Tingkat Daerah tersebut diikuti oleh 240 pemuda Papua yang sebelumnya lolos dalam seleksi tingkat Kodim dan Korem.