Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Bintang (Pegubin) meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan setempat dapat menjadi pelopor yang bertahan di pedalaman guna memajukan pembangunan daerah di Bumi Cenderawasih.
Bupati Pegunungan Bintang Spei Y Bidana dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan perjuangan menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) tidaklah mudah sehingga harus dimanfaatkan dengan baik.
Bupati Pegunungan Bintang Spei Y Bidana dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan perjuangan menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) tidaklah mudah sehingga harus dimanfaatkan dengan baik.
"Dengan fenomena di Papua khususnya di Pegunungan Bintang menjadi tantangan terbesar untuk para ASN formasi 2018 agar tetap bertahan guna majukan daerah pegunungan," katanya.
Menurut Bupati Spei, ke depan peluang menjadi ASN sangat susah dan ketat, untuk itu semua harus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Banyak ASN yang sudah lama meninggalkan tempat kerja, dengan memilih ke Oksibil atau Jayapura, seperti para guru sehingga partisipasi pendidikan sangat rendah," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan begitu banyak anak-anak yang putus sekolah, karena faktor ketidakhadiran guru di sekolah, selain itu angka orang sakit tinggi karena perawat tidak ada di tempat.
"Pada 2023 tidak ada lagi penerimaan honorer untuk itu kami berpesan kepada anak-anak muda di Pegunungan Bintang harus merubah pola pikir menjadi seorang wiraswasta," katanya lagi.
Dia menambahkan sukses bukan hanya dari seorang ASN namun menjadi seorang wiraswasta juga bisa berhasil, apalagi pilihan menjadi seorang ASN tidak ada yang memaksa, tetapi dari diri sendiri sehingga harus berkomitmen untuk menjadi aparatur yang betul-betul menyiapkan diri untuk melayani rakyat hingga pensiun.
Sebelumnya, telah dilaksanakan pelatihan dasar (Latsar) Calon ASN Golongan II dan III di lingkungan pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, yang diikuti 351 peserta.