Biak (ANTARA) - Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten Biak Numfor, Papua, pada Maret 2023 kembali melakukan ekspor ikan tuna segar sebanyak 1,7 ton ke negara tujuan Jepang.
"Ekspor ikan tuna segar ke Narita, Jepang akan dilakukan setiap minggu," ujar Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor Effendi Igrissa di Biak, Papua, Sabtu. Ekspor ikan tuna segar tersebut dilakukan melalui Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak.
Effendi mengatakan permintaan ekspor ikan tuna segar ke Negeri Sakura itu telah dibuka kembali pada Maret 2023.
Dia pun berharap dengan pertambahan frekuensi penerbangan udara dari Bandara Internasional Frans Kaisiepo bisa menambah jumlah ekspor ikan tuna segar ke Narita, Jepang.
"SKPT Biak dan Dinas Perikanan terus mendorong adanya peningkatan nilai ekspor ikan tuna dari segi jumlah atau kuantitas," katanya.
Apalagi, untuk ekspor ikan tuna segar dari Bandara Internasional Frans Kaisiepo, menurut Effendi, sudah bisa dilayani dua penerbangan dalam negeri yakni Garuda Indonesia setiap Kamis dan Lion Air setiap hari penerbangan.
Ia mengatakan SKPT Biak Numfor bersama mitra investor terus berupaya memanfaatkan peluang ekspor ikan tuna segar ke Jepang.
"Dengan makin meningkat jumlah ekspor ikan tuna segar diharapkan bisa meningkatkan pendapatan negara dari hasil ekspor," ujarnya.
Berdasarkan data, Wilayah Penangkapan WPP 717 di perairan Biak Numfor menyimpan potensi ikan tuna segar jenis Yellow Fins mencapai sekitar 800 ton/tahun dengan perkiraan pendapatan devisa negara Rp17 triliun/tahun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Biak ekspor 1,7 ton ikan tuna segar ke Jepang