Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua, menyebut debit air di daerah itu berkurang sebagai dampak penebangan pohon dengan sembarangan sehingga mengakibatkan kekeringan atau terjadi banjir saat hujan dengan intensitas tinggi.
"Ini karena dampak dari populasi penduduk yang semakin banyak di wilayah perkotaan dan lapangan kerja yang sulit, sehingga orang yang datang ke Kota Jayapura membuka lahan di hulu yang menyebabkan membuat debit air berkurang," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Jayapura Frans Pekey di Jayapura, Jumat.
Menurut Pekey, hal tersebut yang membuat kebutuhan air bersih Kota Jayapura menjadi berkurang, apalagi penduduk di Kota Jayapura bertambah terus.
"Ini yang menyulitkan kami saat ini sehingga kami harap PT Air Minum Daerah agar terus melakukan inovasi guna mengatasi masalah ini, seperti memanfaatkan Danau Sentani," ujarnya.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Jayapura untuk tidak merusak hutan lindung sebagai sumber air.
"Dan juga senantiasa menggunakan air bersih sesuai dengan kebutuhan secukupnya, apalagi saat ini diprediksi perubahan iklim El Nino pada Agustus-September 2023," katanya.
Dia menambahkan penghematan air saat ini sangat penting di Kota Jayapura dan pihaknya mengajak semua pihak bertanggungjawab dalam menjaga kelestarian hutan.
"Sehingga sumber air di Kota Jayapura tetap terjaga dan bisa memenuhi kebutuhan warga di semua wilayah setempat," ujarnya.
Berita Terkait
Pemkot Jayapura ajak seluruh warga dukung tahapan pilkada
Jumat, 17 Mei 2024 17:02
Dukcapil Jayapura: 74.453 orang belum melakukan perekaman e-KTP
Kamis, 16 Mei 2024 18:51
Disperindagkop Kota Jayapura segera tertibkan 125 bangunan Pasar Youtefa
Kamis, 16 Mei 2024 18:50
Diskominfo Jayapura tingkatkan kompetensi ASN dari serangan siber
Kamis, 16 Mei 2024 3:04
Pemkot Jayapura: Pelayanan publik tingkat distrik hindari praktik KKN
Rabu, 15 Mei 2024 14:51
Pemkot Jayapura sebut dana kampung percepat pembangunan
Rabu, 15 Mei 2024 14:49
BBPPKS Regional VI Papua: Pembuatan sandal hotel penuhi pasar lokal
Selasa, 14 Mei 2024 23:00
Jayapura luncurkan aplikasi SPP mencocokkan data kependudukan
Selasa, 14 Mei 2024 17:03