Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 17.304 personel TNI-Polri, termasuk petugas perlindungan masyarakat (linmas), disiagakan untuk mengamankan pemilu di Tanah Papua, khususnya di empat provinsi di wilayah Polda Papua.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri di Jayapura, Selasa, mengatakan dari 17.304 personel yang berasal dari jajaran Polda Papua sebanyak 6.800 personel.
Polri beserta jajarannya, kata dia, saat ini mengelar Operasi Mantap Brata Cartenz yang akan dilaksanakan selama 222 hari dan bertujuan mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024.
Dalam pelaksanaan Pemilu 2024, lanjutnya, wilayah Polda Papua masuk kategori merah, terutama Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah. Karena itu pihaknya berharap mulai tahapan hingga pelaksanaan pemilu serentak tidak ada kejadian yang menonjol.
"Mudah-mudahan seluruh tahapan dan proses pemilu hingga pikada di Tanah Papua dapat berlangsung aman dan damai serta masyarakat yang memiliki hak suara mendatangi TPS dan melakukan pencoblosan dengan memilih wakilnya, baik di pemilihan presiden dan wakil presiden, legislatif, gubernur, dan walikota," kata Kapolda Irjen Pol Mathius Fakhiri.
Selain menggelar Operasi Mantap Brata, Polri juga melaksanakan Operasi Nusantara Cooling System 2023-2024 yang bertujuan membangun narasi besar tentang persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan kelompok.
Operasi itu juga dilengkapi dengan satgas anti politik uang dan satgas pemilu damai.
Dalam Operasi Mantap Brata, kata dia, juga akan disertai penguatan strategi komunikasi publik untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat persatuan dan kesatuan bangsa serta ikut berpartisipasi dalam menjaga stabilitas kamtibmas selama Pemilu 2024.
Apel gelar pasukan pada Selasa (17/10) dipusatkan di lapangan Brimob Kotaraja, Jayapura, Papua, diikuti antara lain oleh personel TNI-Polri dan satuan lainnya, serta dihadiri Penjabat Sekda Provinsi Papua Tengah Anwar Harun Damanik dan Penjabat Walikota Jayapura Frans Pekey.