Sentani (ANTARA) - Sekolah Adat Negeri Papua bersama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura menjalin kerja sama guna meningkatkan mutu pendidikan dan sastra bagi pelajar di daerah setempat.
Direktur Sekolah Adat Negeri Papua Origenes Monim ketika dihubungi ANTARA di Sentani, Selasa mengatakan, Uncen tertarik mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka belajar dengan penerapan bahasa daerah di satuan pendidikan mulai SD-SMA/SMK atau sederajat.
“Perjanjian kerja sama ini bersama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra,” katanya.
Menurut Origenes, dengan telah mendukungnya Uncen melalui FKIP Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra maka revitalisasi bahasa daerah akan terus didorong di satuan pendidikan di sembilan kabupaten/kota.
“Program revitalisasi bahasa daerah telah diamanatkan oleh kurikulum merdeka belajar episode 17 di semua satuan pendidikan sehingga hal ini haris dicerna secara baik oleh dinas pendidikan di Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan penerapan kurikulum merdeka belajar episode 17 mengenai bahasa daerah Sekolah Adat Negeri Papua yang sudah lebih dulu menerapkan nya di satuan pendidikan SD-SMA/SMK dan sederajat di Papua khususnya Kabupaten Jayapura.
“Apa yang sudah kami mulai dan lakukan mendapat dukungan dari pihak Uncen, sehingga ini menjadi acuan untuk terus dikembangkan,” katanya.
Dia menambahkan dengan terjalinnya kerja sama ini maka guru-guru yang akan mengajarkan bahasa ibu bisa difasilitasi oleh Uncen untuk mendapatkan akta mengajar bahasa Buyakha atau Sentani.
Penandatanganan kerja antara Sekolah Adat Negeri Papua dan FKIP Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra berlangsung pada Senin (11/12) 2023.