Sentani (ANTARA) - Sekolah Adat Negeri Papua memperkuat bahasa ibu wilayah adat Buyakha (Sentani) bagi 91 guru di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Direktur Sekolah Adat Negeri Papua Origenes Monim kepada ANTARA di Sentani, Selasa, mengatakan bimbingan teknis penggunaan modul bahan ajar pada satuan pendidikan SD-SMA/SMK dan sederajat telah tiga kali dilakukan dengan jumlah peserta sebanyak 91 orang dengan target 140 orang.
“Tujuan dari bimtek ini melatih para guru untuk mengajar muatan lokal melalui bahasa ibu di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK di Kabupaten Jayapura,” katanya.
Menurut Origenes, guru-guru yang mengikuti kegiatan ini akan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di sekolah mereka masing-masing.
"Indikator penilaian kurikulum muatan lokal bahasa ibu Sentani akan dilakukan guru-guru ini sebelum diterapkan ke peserta didik,” ujarnya.
Dia menjelaskan pendidikan bahasa ibu yang kini diterapkan di semua jenjang pendidikan di Sentani dilakukan dengan motode pendidikan adat.
“Sekolah adat sudah terintegrasi dengan sekolah formal sehingga tugas kami agak sedikit ringan hanya dengan memasukkan ke kurikulum muatan lokal bahasa ibu di sekolah-sekolah,” katanya.
Origenes menambahkan, dengan terintegrasinya sekolah yang ada ke dalam sekolah formal maka cakupan mengenai adat, budaya serta perilaku diajarkan melalui sekolah adat.
Sekolah Adat Negeri Papua bekerja sama dengan Samdhana Institut Indonesia saat ini terlibat dalam proses pembimbingan penggunaan modul bahan ajar perangkat pembelajaran bahasa ibu di wilayah Dewan Adat Suku (DAS) Mamta/Tabi Kabupaten Jayapura.