SMPN 1 Jayapura terapkan pembelajaran berdiferensiasi

Jayapura (ANTARA) - SMP Negeri 1 Jayapura, Papua menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan melihat kebutuhan dan gaya belajar.

"70 persen guru-guru di SMPN 1 Jayapura sudah menetapkan pembelajaran yang berdiferensiasi sehingga itu menjadi acuan mereka dalam menyusun perangkat pembelajaran kemudian melakukan penilaian," kata Kepala SMPN 1 Jayapura Purnama Sinaga di Jayapura, Senin.

Menurut Sinaga, salah satu praktik yang telah dilakukan dengan perayaan hasil belajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengusung tema "Suara Demokrasi" pada Jumat (19/1).

"Di kesempatan itu peserta didik membuat kegiatan pemilihan ketua dan wakil ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) itu merupakan hasil belajar yang sudah mereka awali dengan mendalami materi terkait dengan pemilihan umum," ujarnya.

Ia menjelaskan setelah mendalami materi terkait pemilu kemudian para siswa membentuk panitia, menyusun semua persiapan seperti fasilitas dan melakukan simulasi selanjutnya masuk ke tahapan kampanye pasangan calon (paslon) ketua dan debat paslon.

"Dan terakhir para siswa ini melakukan pemilihan Ketua dan wakil ketua OSIS layaknya pemilu," katanya lagi.

Pihaknya mengaku senang karena melalui projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tersebut peserta didik mengalami secara nyata pembelajaran.

"Jadi para siswa tidak hanya belajar tentang teori saja tetapi juga mereka memahami pembelajaran ada kaitannya dengan kehidupan setiap hari," ujarnya.

Dia menambahkan untuk SMPN 1 Jayapura progres implementasi Kurikulum Merdeka belajar sudah meningkat dan diharapkan pada 2024 akan semakin baik lagi.

SMPN 1 Jayapura merupakan salah satu sekolah penggerak yang mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar dan berdasarkan hasil refleksi pada akhir semester pada 2023 beberapa capaian yang dialami seperti peningkatan nilai rapor pendidikan pada numerasi dan juga aktivitas guru pada platform merdeka belajar yang mencapai 90 persen, tambahnya.

"Itu dilihat dari keaktifan para guru mengikuti pelatihan secara mandiri dan mengunggah aksi nyata dan berbagai praktik baik pada tingkat sekolah serta peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

"Jadi guru-guru kami ini menjadi narasumber di beberapa sekolah bukan hanya di Kota Jayapura tetapi juga di luar Kota Jayapura," katanya.