Sentani (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura memperkenalkan buah lontar atau oka sebagai kekayaan daerah setempat.
Buah lontar atau Oka penyebutan bagi masyarakat adat Distrik Kaureh tumbuh liar dan saat ini telah dikembangkan untuk menjadi kekayaan daerah setempat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Ted Y Mokay di Sentani, Sabtu mengatakan buah lontar ini saat ini menjadi kekayaan budaya serta hasil bumi yang perlu dilestarikan.
"Kami juga baru tahu kalau buah lontar ini bisa dikonsumsi, dan rasanya enak seperti buah kelapa," katanya.
Menurut Mokay, buah lontar jarang ada di Papua, tidak sama seperti buah kelapa yang tumbuh sangat banyak di hampir di wilayah pesisir Provinsi Papua.
"Makanya kami akan menjadikan buah lontar ini sebagai kekayaan daerah yang berasal dari Distrik Kaureh, salah satu wilayah terjauh dari Kabupaten Jayapura yang sangat memiliki sumber daya alam seperti hutan, burung, kasuari maupun potensi lainnya," ujanya.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Distrik (Kadistrik) Kaureh Ridwan Wijayanto mengaku stan yang didirikan pihaknya itu mempromosikan kerajinan tangan dari masyarakat adat Kaureh seperti topi mahkota dari bulu kasuari maupun kulit kayu, tas noken dan juga Papeda instan yang tinggal diseduh dengan air panas seperti mie instan dan siap disantap sebagai sebuah hidangan kuliner lokal serta piring yang terbuat dari pelepah pinang.
"Kami harap kekayaan dari Distrik Kaureh dapat dikenal luas sehingga menjadi potensi wisata dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Selain itu kata Ridwan, pihaknya juga menampilkan es krim yang terbuat dari atau berbahan dasar sagu serta buah lontar atau oka.
"Kita tampilkan dalam ajang FDS ini adalah buah oka sebutan masyarakat kaureh namun secara umum di Indonesia dikenal dengan nama buah Lontar yang ternyata memiliki banyak khasiat," ujarnya.
Dia berharap dengan festival ini lebih mengenalkan produk kerajinan tangan dan kuliner, serta buah oka yang berasal dari Distrik Kaureh.
"Kami harap dengan mengeksplor buah oka ini mungkin dari dinas teknis maupun pemerintah kabupaten atau provinsi bisa melihat untuk bagaimana mengembangkan buah ini karena nilai jualnya sangat tinggi di daerah luar Papua seperti buah Naga yang dulunya agak susah, tetapi sekarang ini bisa dikembangkan menjadi banyak untuk kepentingan kesehatan," katanya.
Empat hari pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS) XIV 2024, stan Distrik Kaureh ramai dikunjungi oleh Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo, para pejabat dan juga unsur Forkompimda Kabupaten Jayapura maupun Papua.
Berita Terkait
Bandara Sentani Jayapura prediksi kenaikan penerbangan 5,03 persen
Selasa, 17 Desember 2024 17:45
Lanud Silas Papare: Pelaku penganiaya istri sedang jalani pemeriksaan Satpomau
Selasa, 17 Desember 2024 15:07
Pemkab Jayapura-Forpak Papua kolaborasi mencegah korupsi di daerah
Selasa, 17 Desember 2024 13:47
Pemkab Jayapura minta nelayan maksimalkan bantuan speedboat
Selasa, 17 Desember 2024 11:05
Sekda Jayapura Hana minta tim percepatan penurunan stunting bekerja optimal
Senin, 16 Desember 2024 19:13
Pemkab Jayapura harap 432 pendamping keluarga optimalkan pelayanan KB
Senin, 16 Desember 2024 19:08
1.500 keluarga Jayapura menerima bansos program keluarga harapan
Senin, 16 Desember 2024 19:08
Pemkab Jayapura mendorong pembangunan ekonomi berbasis adat
Senin, 16 Desember 2024 19:07