Wamena (ANTARA) - Petani di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan memanen Padi Toraja seluas 8,5 hektare di Kampung Kosi Hilapok, Distrik Hubikosi pada Kamis.
Panen Padi Toraja itu di lahan yang dikelola oleh kelompok tani (Poktan) sawah Warolhi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya J Hendri Tetelepta di Wamena, Kamis mengatakan, pihaknya terus mendorong agar poktan di daerah itu meningkatkan hasil pertanian.
“Hasil pertanian yang kami dorong tidak hanya padi, tetapi juga berbagai jenis komoditi pertanian termasuk umbi-umbian,” katanya.
Menurut Hendri, saat ini padi sawah yang dipanen dari Poktan Warolhi itu terdapat 19 kolam, kalau dihitung seluas 8,5 hektare.
Berdasarkan data produksi sebelumnya setiap satu hektare Padi Toraja menghasilkan 4-5 ton Gabah Kering Giling (GKG), maka produksi panen yang dilakukan Poktan Warolhi sekitar 42,5 GKG.
“Padi yang dikembangkan Poktan di sini yakni padi beras merah dan putih, tetapi semua jenisnya biasa kami sebut Padi Toraja,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk persoalan pemasaran, pihaknya harus berkolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lain sehingga masyarakat memperoleh manfaat dari keterlibatan pemerintah daerah.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri, harus ada OPD teknis lainnya sehingga hasil pertanian seperti padi bisa terserap atau terjual ke pasaran,” katanya.
Dia menambahkan ketika hasil pertanian seperti ini terserap baik dengan keterlibatan OPD teknis lain maka akan memacu Poktan untuk terus bekerja memanfaatkan lahan produktif untuk menghasilkan berbagai komoditi pertanian.
“Ke depan kami bersama OPD teknis dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) berkolaborasi sehingga hasil pertanian bisa diserap dalam program kegiatan pasar murah,” ujarnya.