Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua menyebut adanya Sekolah Kampung sebagai upaya untuk melestarikan bahasa lokal di daerah itu.
"Saat ini banyak generasi muda Kota Jayapura, khususnya yang ada di kampung tidak memahami bahasa daerah sehingga adanya Sekolah Kampung ini bisa mengajarkan anak-anak untuk berbahasa daerah," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Rocky Bebena di Jayapura, Kamis.
Dia menjelaskan budaya merupakan aset bangsa yang harus dilestarikan, sedangkan kampung merupakan representasi dari kebudayaan daerah.
Sekolah Kampung bagi masyarakat adat "Port Numbay" --julukan untuk Kota Jayapura-- ini, sebagai bagian dari implementasi Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pemajuan Kebudayaan Asli Port Numbay.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Grace Yoku mengatakan kehadiran Sekolah Kampung untuk memberdayakan masyarakat orang asli setempat dengan meningkatkan kapasitas melalui pembelajaran lokal.
"Selain itu mengintegrasikan potensi lokal, seperti sumber daya alam, budaya dan kearifan lokal ke dalam pendidikan sehingga pembelajaran menjadi relevan dan bermakna guna mendukung pemajuan kebudayaan dan praktik berkelanjutan," katanya.
Dia mengatakan tahun ajaran 2025/2026 Sekolah Kampung diterapkan di Kampung Kayu Batu dan Kampung Kayo Pulo (Tahima Soroma) dengan peluncuran pada Sabtu (12/6).
Dia mengatakan Sekolah Kampung juga sebagai pusat pengetahuan lintas generasi yang memadukan pengetahuan tradisional dan metode modern.
"Sehingga memperkuat identitas masyarakat terhadap budaya lokal dan sejarah," ujarnya.