Sentani (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua mengelola dana otonomi khusus (otsus) sebesar Rp2 miliar pada 2025, untuk mendukung peningkatan pelayanan administrasi kependudukan di seluruh distrik dan kampung.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Jayapura Herald Berhitu saat diwawancarai awak media di Kantor Bupati Jayapura, Rabu, mengatakan dana otsus tersebut menjadi modal penting dalam memperluas jangkauan pelayanan administrasi kependudukan serta mendukung program prioritas di wilayah.
"Dana otsus 2025 kami pergunakan terutama untuk memprioritaskan pendataan Orang Asli Papua (OAP), sekaligus memastikan pelayanan administrasi kependudukan berjalan maksimal bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Jayapura," katanya.
Menurut Herald, penggunaan dana otsus mencakup berbagai kegiatan strategis, mulai dari peningkatan pelayanan kependudukan di 19 distrik hingga pengumpulan serta analisis data perkembangan jumlah penduduk di kampung-kampung.
"Program ini juga meliputi penataan pendaftaran kependudukan, pengadaan dokumen, serta penyediaan alat dan bahan pendukung percetakan administrasi kependudukan yang selama ini dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Dia menjelaskan, dana tersebut juga membiayai penyelenggaraan rapat koordinasi antar instansi, sinkronisasi data, dan pelaksanaan kegiatan pencatatan sipil seperti pernikahan massal termasuk kerja sama dengan Kementerian Agama untuk validasi data kependudukan.
"Kami juga memastikan adanya pengolahan informasi administrasi kependudukan bersama OPD teknis, agar data yang terkumpul dapat dimanfaatkan secara langsung oleh instansi terkait melalui basis data terintegrasi," katanya lagi.
Dia menambahkan, sebagian besar yang dibiayai dana otsus sudah berjalan, sementara beberapa sub kegiatan masih dalam tahap penyelesaian dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada akhir Desember 2025.
"Harapan kami, penyerapan dana otonomi khusus untuk Disdukcapil Kabupaten Jayapura bisa mencapai 100 persen tahun ini, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat," ujarnya lagi.

