Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat memberikan pelatihan mitigasi dan kesiapsiagaan kondisi membahayakan manusia dengan fokus pada penanganan kasus orang tenggelam bagi warga setempat.
Pelaksana Tugas Asisten I Setda Kota Jayapura Ni Yoman Sri Antari di Jayapura, Jumat, mengatakan ibu kota provinsi Papua ini merupakan daerah pesisir dengan aktivitas masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan laut di mana wisata pantai dan kegiatan bahari sudah menjadi bagian dari keseharian warga.
"Namun di balik keindahan dan potensi alam tersebut tersimpan risiko tinggi terjadinya kondisi membahayakan manusia terutama peristiwa orang tenggelam," katanya.
Dengan demikian pihaknya menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat pesisir terhadap risiko tenggelam di wilayah perairan.
"Sebab kejadian orang tenggelam sering kali terjadi sehingga membutuhkan penanganan yang cepat, tepat, dan terkoordinasi," ujarnya.
Menurut Sri, salah satu penyebab utama orang tenggelam adalah arus balik pantai atau "rip current" yaitu arus kuat yang bergerak menjauh dari pantai dan ada beberapa lokasi di Jayapura yang kerap menjadi titik rawan seperti Pantai Holtekamp, Pantai Hamadi, dan Pantai Base-G.
"Sehingga melalui kegiatan pelatihan ini kami memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan penyelamatan diri maupun orang lain dalam situasi darurat di air," katanya lagi.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kota Jayapura Agustinus Ondi mengatakan pelatihan ini dilaksanakan untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang tepat dalam menghadapi tenggelam.
"Pelatihan ini juga untuk melatih kemampuan warga dalam memberikan pertolongan pertama pada korban tenggelam seperti teknik resusitas jantung paru dan tindakan penyelamatan awal yang harus dilakukan sebelum bantuan datang," katanya.

