Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah meminta para guru di daerah tersebut senantiasa menjaga integritas sebagai pilar utama dalam membangun karakter dan kualitas pendidikan.
Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Selasa, mengatakan pentingnya peran guru dalam membenahi sistem pendidikan yang hingga kini masih dibayangi dengan praktik manipulasi data.
"Para guru harus menjadi agen perubahan yang membawa 'terang' dari daerah pinggiran hingga pelosok di Papua Tengah," katanya.
Menurut Nawipa, menjadi seorang guru tidak hanya mengajar tetapi juga melayani sehingga harus jujur dan berkomitmen memperjuangkan integritas pendidikan di Papua Tengah.
"Sehingga ke depan masalah di sekolah seperti penyalahgunaan anggaran tidak lagi terjadi," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya menyoroti rata-rata lama sekolah di Papua Tengah yang hanya 6,12 tahun dengan harapan lama sekolah 9,63 tahun.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa banyak anak Papua Tengah yang hanya menamatkan jenjang pendidikan SD," katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua Tengah pada 2023 berada di angka 59,8 dan naik 60,44 di 2024.
"Untuk itu kami berharap para guru yang saat ini mengikuti pembekalan dan akan bertugas di daerah masing-masing bisa berkomitmen memajukan pendidikan di Papua Tengah," ujarnya.
Pemprov Papua Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat memberikan pembekalan terhadap 276 guru Program Mapega untuk penugasan di daerah 3T (Terluar, Terjauh, Tertinggal) di Nabire.

