Jayapura (ANTARA News) - Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano menduga ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengacaukan situasi keamanan dan ketertiban di daerah itu jelang Pemilu Legislatif 9 April 2014.
"Ada oknum-oknum yang ingin mengacaukan situasi politik dalam rangka agenda nasional Pemilu Legislatif 9 April 2014," kata Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano (BMT) di Jayapura, Papua, Selasa.
Pernyataan ini dilontarkan oleh BTM menyusul beberapa hari belakangan ini di ibu kota Provinsi Papua itu dilanda isu pembunuhan dan penembakan di Skouw-Wutung perbatasan RI-PNG Distrik Muara Tami.
Oleh karena itu, BTM yang juga ketua umum klub Persipura Jayapura itu telah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak-pihak yang berkompeten. "Apa yang terjadi saat ini, semuanya dipercayakan kepada aparat TNI/Polri yang akan menjaga, mengawal negara ini khususnya di Kota Jayapura sebagian integral dan tidak terpisahkan dari NKRI," katanya.
BTM meyakni bahwa kedua institusi negara tersebut telah siap bersedia untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi lima tahunan itu. "Pasti anggota TNI/Polri telah siap mem-back up untuk mengamankan Kota Jayapura, memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat pada saat memberikan hak politiknya," katanya.
Mantan Kadistrik Abepura itu meminta dan mengimbau kepada warga masyarakatnya untuk ikut menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masing-masing, serta mengimbau kepada semua penyelenggara Pemilu baik itu petugas di KPU, PPD, PPS dan tingkat bawah agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab.
"Harapannya semua berjalan lancar dan aman jangan sampai terprovokasi dan terpengaruh dengan isu-su yang ingin menghambat dan mengacaukan agenda nasional itu," katanya.
Senada itu ditempat terpisah Yorrys Raweyai anggota Komisi I DPR RI mengimbau kepada masyarakat di seluruh Papua untuk tidak terbebani dengan masalah aktual yang ada saat ini. "Jangan terbebani dengan masalah yang ada, dan buat kita khawatir sehingga dimanfaatkan oleh kelompok yang ingin menggagalkan Pemilu, hasut kita untuk Golput," katanya.
"Kita jangan mau diajak Golput. Satu suara kita ini menentukan masa depan Papua. Karena pada Oktober nanti, pemerintahan akan berganti. Bagaimana kita mau suarakan perubahan kalau Pemilu saja Golput? Maka dari itu, coblos lah pada 9 April 2014, pilih sesuai keinginan kalian. Tidak boleh Golput," ajak Yorrys.